Terganggu, Berisiko Sakit Lain
PARA ahli membuktikan bahwa hampir 80 persen sistem imunitas atau daya tahan tubuh Si Kecil dibentuk melalui peran saluran cerna. Karena itu, Si Kecil yang sering mengalami gangguan saluran cerna dapat berisiko terserang berbagai gangguan penyakit lainnya. Risiko penyakit yang bisa terjadi adalah radang paru, radang otak, infeksi telinga, dan sebagainya.
Ahli Gastroenterologi Anak dari IDAI Cabang Jatim Prof. DR. Dr. Subijanto Marto Soedarmo, SpA(K) menyebutkan, daya tahan tubuh Si Kecil bisa mengalami gangguan secara keseluruhan akibat kegagalan saluran cerna membentuk sistem imunitas yang optimal. Kesehatan saluran cerna pada Si Kecil secara fungsional diperankan oleh komposisi, distribusi, dan kerja dari mikrobiota di dalamnya. Pada saat Si Kecil masih di dalam kandungan, saluran cerna tentu masih relatif steril atau belum ada pertumbuhan mikrobiota yang signifikan.
Kemudian, saat baru lahir, mulai terjadi pertumbuhan signifikan dari mikrobiota yang dipengaruhi oleh banyak faktor. ”Pertumbuhan mikrobiota saluran cerna paling pesat terjadi pada kurun usia dua tahun pertama,” terangnya.
Kondisi psikologis ibu hamil juga memengaruhi komposisi mikrobiota saluran cerna Si Kecil. Kondisi depresi pada ibu saat hamil akan memengaruhi komposisi mikrobiota saluran cerna dari Si Kecil yang dilahirkannya. Selain itu, cara persalinan dapat memengaruhi komposisi mikrobiota saluran cerna Si Kecil. Persalinan per vaginam lebih menguntungkan dalam pertumbuhan dan perkembangan mikrobiota saluran cerna dalam aspek pencernaan dan penyerapan nutrisi dan aspek pengembangan sistem daya tahan tubuh.
Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama merupakan langkah dan strategi paling efektif untuk membentuk kolonisasi mikrobiota saluran cerna terbaik. Pemberian ASI dapat menyuburkan pertumbuhan berbagai jenis mikrobiota baik yang mendukung tumbuh kembang anak jangka panjang. (nuq/c6/aan)