Saham Menguat 48 Kali
JAKARTA – Lebih dari separo saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami penguatan harga jika dibandingkan dengan awal tahun. Sebagian saham bahkan menguat signifikan hingga mencapai lebih dari 4.000 persen.
Berdasar data BEI, sejak Januari hingga 23 Desember, dari total 540 emiten, terdapat 272 saham yang mencatatkan kenaikan. Rata-rata saham yang tergabung dalam indeks harga saham gabungan (IHSG) meningkat 9,46 persen.
Keuntungan terbesar dinikmati pemegang saham PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL), yakni 4.840 persen. Artinya, sejak awal tahun hingga 23 Desember, harga saham NIKL meningkat lebih dari 48 kali lipat. Tempat kedua diduduki saham produsen obat PT Indofarma Tbk (INAF) 2.525 persen.
Saham perusahaan sumber daya alam PT Barito Pacific Tbk (BRPT) mengalami peningkatan harga 1.011,54 persen. Disusul saham pertambangan PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) 788,89 persen serta saham PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) 783,16 persen.
Harga saham PT PP Properti Tbk (PPRO) juga tidak kalah kencang dengan kenaikan 551,69 persen; diikuti PT Sunson Textile Manufacturer Tbk (SSTM) 534,62 persen; PT Indika Energy Tbk (INDY) melesat 513,64 persen; PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) 488,53 persen; dan PT Danasupra Erapacific Tbk (DEFI) 442,86 persen.
Penguatan IHSG 9,46 persen masih kalah jika dibandingkan dengan bursa saham Thailand yang naik 17,24 persen, Amerika Serikat (AS) 13,15 persen, dan Inggris 13,09 persen.
Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono menyatakan, pertumbuhan rata-rata investasi di pasar saham Indonesia memang tecermin dalam kenaikan IHSG itu. Adapun saham-saham yang mencatatkan kenaikan secara fantastis memang menjadi satu daya pikat dan menggiurkan bagi investor.
Meski demikian, dia menyarankan investasi yang dilakukan sebaiknya dilandasi pengetahuan yang cukup. Sepanjang pekan lalu, IHSG turun 3,90 persen dari level 5.231,65 pada pekan sebelumnya menjadi 5.027,70. Sebaliknya, investor asing mencatatkan capital inflow meski masih tipis dengan pembelian bersih Rp 710 miliar pada pekan kemarin. (gen/c22/noe)