Bisa Pertahankan Target Lifting
OPTIMISME menghadapi 2017 seharusnya dimiliki SKK Migas. Sebab, lifting minyak ternyata mampu melampaui target APBNP 2016. Seperti diketahui, lifting ditargetkan sebesar 820 ribu barel per hari (bopd) untuk minyak dan 6.438 juta kaki kubik (mmscfd) untuk gas. Realisasinya mencapai 822 ribu bopd untuk minyak dan 6.643 bopd untuk gas.
Kepala Bagian Humas SKK Migas Taslim Z. Yunus mengatakan, kontribusi dalam pencapaian lifting minyak berasal dari lapangan Banyu Urip, Blok Cepu. Sejak Januari 2016, Train B Banyu Urip sudah berproduksi sebanyak 185 ribu bopd. Selain itu, lifting disumbang Blok Rokan, Pertamina EP, Mahakam, dan Offshore Northwest Java (ONWJ). Sementara itu, lima kontributor terbesar untuk gas adalah Blok Mahakam, Berau, Pertamina EP, Corridor, dan Senoro-Toili.
”Dari awal tahun sampai akhir November, KKKS sudah mengerjakan 212 pengeboran sumur pengembangan, 1.055 kegiatan work over, dan 33.925 kegiatan perawatan sumur,” terangnya. Dari pengeboran sumur eksplorasi yang dilakukan, 20 kegiatan sudah selesai. Hasilnya, di tujuh sumur ditemukan migas ( discovery), di tujuh sumur lain tidak ditemukan migas ( dry), lima sumur memiliki indikasi adanya hidrokarbon, dan satu sumur masih dievaluasi.
Sedangkan investasi dari hulu migas mencapai USD 10,43 miliar dengan pengeluaran terbesar untuk produksi, yakni USD 7,81 miliar. Taslim menjelaskan, industri hulu migas masih terpengaruh rendahnya harga minyak dunia. Rata-rata harga minyak mentah Indonesia sepanjang 2016 berada pada kisaran USD 39,15 per barel. Perkiraan penerimaan negara dari hulu migas sampai akhir tahun sebesar USD 9,294 miliar atau sekitar Rp 125 triliun. (dee/dim/c11/sof)