Pesawat Militer Rusia Jatuh, 92 Tewas
MOSKOW – Rusia diliputi duka. Pesawat militer mereka, Tupolev TU-154, yang mengangkut 92 orang terjatuh di Laut Hitam. Sebanyak 84 orang adalah penumpang dan 8 lainnya kru pesawat. Dipastikan tidak ada satu pun yang selamat.
Di antara para penumpang tersebut, terdapat 64 anggota paduan suara resmi militer, Alexandrov Ensemble, dan seorang konduktornya, Valery Kahlilov. Selain itu, ada dokter yang menjadi relawan, sembilan jurnalis, seorang jenderal, dan lima kolonel.
’’Titik jatuhnya pesawat telah ditemukan. Tidak ada korban selamat yang terlihat,’’ ujar Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashekov. Pesawat nahas tersebut baru saja diservis September lalu. Pilotnya juga dinyatakan berpengalaman.
Dia mengungkapkan, pesawat nahas tersebut terbang dari Moskow menuju Pangkalan Militer Hmeymim milik Rusia di Latakia, Syria. Rencananya, Alexandrov Ensemble menghibur para prajurit Rusia di pangkalan tersebut saat tahun baru nanti. Dalam perjalanan, pesawat berhenti di Sochi untuk mengisi bahan bakar.
Pesawat kembali terbang dari Bandara Sochi pukul 05.25 waktu setempat. Hanya selang dua menit, pesawat hilang dari radar. Pesawat tersebut tidak mengirimkan sinyal SOS sama sekali. Serpihan pesawat ditemukan di kedalamam 70 meter di dalam Laut Hitam. Jaraknya hanya 1,5 kilometer dari bibir pantai Kota Sochi. Sampai berita ini diturunkan, sudah ada empat jenazah yang ditemukan.
’’Operasi pencarian masih berlanjut,’’ tegas Konashenkov. Ada empat kapal, empat helikopter, satu pesawat, dan satu drone yang dikerahkan ke lokasi kejadian. Enam kapal dari Armada Laut Hitam Rusia juga menuju ke lokasi kejadian untuk memberikan bantuan.
Presiden Rusia Vladimir Putin pun mendeklarasikan hari ini sebagai hari berkabung nasional. Dia meminta segera dilakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti jatuhnya pesawat tersebut. Berdasar data manifes penumpang, anggota dewan penasihat HAM Putin serta Direktur Eksekutif Lembaga Fair Aid Elizaveta Glinka juga berada di dalam pesawat nahas tersebut. (Reuters/ AFP/Aljazeera/sha/c15/fat)
– Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump tiba-tiba menyatakan akan membubarkan yayasan amal miliknya, yaitu Donald J. Trump Foundation. Menurut dia, pembubaran dilakukan untuk menghindari konflik kepentingan di dalamnya. Trump tidak menyebutkan secara pasti kapan tepatnya yayasan tersebut dibubarkan.
Presiden yang akan dilantik pada 20 Januari itu mengungkapkan, yayasannya telah melakukan banyak hal baik selama bertahun-tahun. Termasuk berkontribusi jutaan dolar kepada berbagai kelompok yang layak mendapat bantuan, mendukung veteran, petugas penegak hukum, serta anak-anak.
’’Bagaimanapun, untuk menghindari konflik dengan peranan saya sebagai presiden, saya memutuskan untuk melanjutkan minat saya dalam beramal dengan cara yang lain,’’ ujar Trump.
Berdasar laporan pajak, sejak 2008, sebenarnya Trump tidak pernah menyumbang ke yayasan tersebut. Yayasan yang berdiri pada 1988 itu juga tidak memiliki program yang mereka jalankan sendiri. Uang hasil