Tawarkan Pendapa Kanjengan
Pemkab Akan Diskusikan dengan Wakil Rakyat
TULUNGAGUNG – Ahli waris Pendapa Kanjengan di Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Tulungagung, memilih menawarkan lokasi itu kepada Pemerintah Kabupaten ( Pemkab) Tulungagung. Diharapkan, pusaka tombak Kanjeng Kiai Upas yang dihibahkan pada awal bulan lalu tersebut tidak disimpan dan selamanya berada di kantor badan perpustakaan, dokumentasi, dan kearsipan (BPDK). Namun bisa kembali ke tempat semula.
Salah satu ahli waris Kanjengan, RM Mufangat Notokusumo, menyatakan, Pendapa Kanjengan yang dulu menjadi tempat penyimpanan pusaka merupakan aset milik keluarga. Dengan begitu, saat ini pelimpahannya masih dalam proses. Tinggal menunggu keputusan pemkab, menginginkannya sebagai aset daerah atau tidak.
’’Pusaka tombak Kanjeng Kiai Upas telah kami hibahkan ke pemkab tanpa mahar. Jadi, jika pemkab menghendaki, kami juga akan memberikan aset Pendapa Kanjengan, tetapi dengan harga yang pantas,’’ katanya kemarin.
Kendati demikian, ahli waris tidak akan mematok harga aset. Sebab, mereka menginginkan adanya hibah seandainya pemkab menghendaki.
Pihak keluarga, terang Mufangat, mengaku pasrah dengan harga yang ditawarkan pemkab. Asalkan sesuai dengan kondisi, letak lokasi, bangunan, dan nilai sejarah yang terkandung.
’’Memang ada pembicaraan mengenai hal tersebut sehingga pemkab paling kami utamakan untuk memilikinya. Kami juga tidak akan menjual dengan harga yang lebih mahal karena lebih mempertimbangkan sikap iklas,’’ ungkapnya.
Sementara itu, luas aset Pendapa Kanjengan mencapai 2.173 meter persegi dan berisi dua bangunan seluas 897 meter persegi. Pihak keluarga berharap pemkab segera memutuskan apakah ingin memiliki aset tersebut atau tidak.
’’Kami tidak berpikir untuk menjual aset ke pihak selain pemkab. Makanya, kami berharap ada keputusan pada 2017,’’ ujarnya.
Bupati Tulungagung Syahri Mulyo menjelaskan, pemkab siap mengambil alih aset Pendapa Kanjengan selama harga yang ditawarkan wajar. ’’Jika harga yang ditawarkan sesuai aturan hukum, kami akan langsung berdiskusi dengan wakil rakyat. Jadi, pusaka tombak Kanjeng Kiai Upas akan kembali ke Pendapa Kanjengan,’’ jelasnya. (jaz/din/c22/diq)