Mentor bagi Tim Medis Klub-Klub Liga Indonesia
Asep Aziz, Fisioterapis Langganan Penggawa Timnas Andik Vermansah bisa lebih tenang menjalani masa pemulihan cedera di Surabaya. Sebab, ada Asep Aziz yang siap memulihkan kondisi winger tim nasional (timnas) itu. Siapa Asep Aziz?
SYARIF Alwi-lah yang meminta Andik Vermansah untuk mendatangi Asep Aziz. Agar Andik tak bimbang, Syarif yang merupakan dokter timnas di Piala AFF 2016 membeberkan jati diri Asep. Menurut dia, Asep adalah fisioterapis andal.
Nah, kemarin siang Andik ditemani orang tua dan saudaranya mendatangi klinik fisioterapi Physiopreneur di kawasan Darmo Permai Timur, Surabaya. Itu adalah kali pertama Andik terapi di klinik tersebut. Nah, Andik ’’beruntung’’ karena langsung ditangani Asep. ’’Hari ini (kemarin) pas liburan. Jadi, karyawan saya pada libur,’’ kata Asep.
Asep lalu mengajak Andik masuk ke ruang praktik berukuran 4 x 4 meter. Asep dengan telaten meregangkan lutut kiri Andik. Tak jarang, Andik mengaduh kesakitan. ’’Istirahat dulu, Mas,’’ ucap Andik pada Asep. Fisioterapis lulusan Universitas Esa Unggul itu pun memenuhi permintaan Andik. Setelah menjalani terapi ringan selama satu jam, Andik keluar dari ruang praktik.
Asep lalu bercerita soal cedera yang diderita Andik. Menurut dia, dari hasil MRI ( magnetic resonance imaging) setelah laga final leg pertama Piala AFF 2016, Andik hanya mengalami robek pada ligamen. Jadi, lanjut dia, Andik tidak perlu menjalani operasi ACL. ’’Tapi, dalam 10 hari ke depan perlu MRI lagi. Nanti kita bandingkan hasilnya,’’ jelas pria asal Banjar, Jawa Barat, tersebut. ’’Yang terpenting kita kembalikan sendinya supaya tidak kambuhan,’’ imbuhnya.
Menurut Asep, harapan Andik untuk pulih sangat terbuka. Dia merujuk pada cedera yang pernah diderita Zulkifly Sukur. Pemain Pusamania Borneo FC itu pernah mengalami cedera yang sama dengan Andik. ’’Buktinya, Zulkifly bisa bermain lagi,’’ ujarnya.
Selain Andik, siapa lagi pemain yang pernah menjadi pasien Asep? Pria 29 tahun itu menyebut beberapa nama. Di antaranya, Ahmad Bustomi, Zulkilfy Sukur, Evan Dimas, dan Hamka Hamzah. Pemain asing juga pernah mera- sakan terapi Asep. Contohnya bomber Bhayangkara FC Thiago Furtuoso yang pernah mengalami cedera retak tulang kering. ’’Saya juga pernah jadi fisioterapis timnas di Piala AFF 2014,’’ kenang Asep sambil menunjuk sebuah fotonya saat berada di bench.
Selain di Surabaya, lanjut Asep, Physiopreneur membuka praktik di Jakarta, Malang, Bandung, dan Makassar. Physiopreneur memang khusus menangani fisioterapi olahraga. Selain mendirikan klinik fisioterapi, Asep kerap melatih fisioterapis muda yang punya minat pada olahraga. Mereka dilatih agar bisa menjadi fisioterapis yang andal. ’’Alhamdulillah, ada yang jadi fisioterapis di Persib, Persija, Persiba Balikpapan, dan Pusamania Borneo,’’ imbuh pria yang mematok tarif Rp 200 ribu–Rp 350 ribu sekali terapi itu. (*/c17/bas)