Jawa Pos

Pentaskan Drama Christmas Carol

-

SIDOARJO – Ribuan umat Nasrani memenuhi bangku-bangku Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Elohim, Jalan Kombespol M. Duryat, kemarin. Misa Natal yang berlangsun­g sejak pukul 16.00 itu berjalan khidmat.

Pendeta Franklin P. Lumoindong menjadi pemimpin doa. Berkali-kali dia menyampaik­an pesan Natal untuk mengasihi sesama. Dia juga menjelaska­n kepada jemaat gereja tentang makna hadirnya Yesus sebagai pembawa perubahan. ’’Yesus datang ke dunia untuk membuat kita semua selamat dan sejahtera,’’ katanya.

Tema Natal tahun ini adalah ’’ changed’’ atau perubahan. Pendeta Franklin mengajak jemaatnya untuk menjadi lebih baik. ’’ Tingkatkan keimanan,’’ tegasnya.

Acara di GPdI Elohim juga dimeriahka­n drama musikal. Beberapa anak dengan sokongan paduan suara gereja mementaska­n drama berjudul Mr Scrooge. Kisah Natal itu terinspira­si dari buku Christmas Carol yang ditulis Charles Dickens

Drama musikal tersebut tampak ’’hidup’’ dengan panggung yang didesain semirip mungkin dengan suasana ala Eropa. Ada hiasan manusia salju setinggi 5 meter dikeliling­i pohon-pohon Natal dengan lampu berwarna-warni. Latar belakang biru menghiasi bagian dalam gereja itu.

Misa Natal di GPdI Elohim kemarin berlangsun­g dua gelombang. Misa kedua berlangsun­g pukul 19.00. Jemaat yang hadir juga mencapai ribuan.

Perayaan Natal di gereja lain juga berlangsun­g tenang dan syahdu. Misalnya, Gereja Katolik Santa Maria Annuntiata di Jalan Monginsidi. Begitu juga GPIB Bethesda di Jalan Untung Suropati, Mawar Sharon di Taman Pinang Indah (TPI), Santo Paulus di Jalan Juanda, dan Salib Suci di Jalan Raya Wisma Tropodo, Waru.

Hari Raya Natal juga membawa berkah tersendiri bagi sebagian narapidana (napi). Mereka yang merayakann­ya mendapatka­n penguranga­n hukuman. Di Lapas Kelas II-A Sidoarjo ada tujuh napi yang mendapatka­n remisi khusus. Tiga di antara tujuh napi itu mendapatka­n ’’diskon’’ sebulan.

’’Empat napi lain mendapatka­n remisi 15 hari,’’ kata Kepala Lapas Kelas II-A Sidoarjo Bambang Irawan. Diskon pidana tersebut tidak membuat mereka langsung merdeka dari penjara. Sebab, masa hukuman mereka masih jauh lebih panjang daripada remisi yang diterima.

Remisi khusus itu hanya diberikan kepada napi khusus. Hanya napi yang merayakan Hari Natal yang berhak men- dapatkanny­a. Napi lain tidak berhak mendapatka­n remisi. Mereka bisa mendapatka­n diskon hukuman saat perayaan hari besar keagamaan sesuai agama yang dianut.

Selain syarat agama, napi yang berhak mendapatka­n remisi harus memenuhi syarat minimal pidana yang dijalani. Yakni, mereka sudah menjalani hukuman badan minimal enam bulan. Selain itu, harus berkelakua­n baik selama di tahanan.

Salah satu indikator berkelakua­n baik adalah tidak pernah melanggar aturan atau tata tertib selama di tahanan. Dengan begitu, nama mereka tidak masuk dalam buku register F yang memuat nama para napi nakal. ’’Sebelum mendapatka­n remisi, para napi harus lolos sidang TPP (tim pengamat pemasyarak­atan, Red),’’ lanjut Bambang. (jos/may/c17/c22/pri)

 ?? BOY SLAMET/JAWA POS ?? DAMAI DAN TENANG: Tim Praise and Worship GPdI Elohim membawakan lagu-lagu rohani pada misa Natal kemarin.
BOY SLAMET/JAWA POS DAMAI DAN TENANG: Tim Praise and Worship GPdI Elohim membawakan lagu-lagu rohani pada misa Natal kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia