Best Education untuk Umsida
Para Peraih Sidoarjo Partnership Program (5-Habis)
PENDIDIKAN menjadi kunci utama kemajuan suatu daerah. Dalam beberapa tahun terakhir, geliat pendidikan di Kota Delta semakin terasa. Mulai tingkat dasar, menengah, hingga perguruan tinggi. Khusus perguruan tinggi, kini di Sidoarjo sudah banyak berdiri. Setiap kampus memiliki keunggulan masing-masing.
Nah, di antara kampus itu ada Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida). Sejauh ini kampus yang berpusat di Jalan Mojopahit tersebut masuk jajaran perguruan tinggi ternama. Berbagai penghargaan berhasil diraih. Mahasiswanya ribuan. Umsida juga tidak menjadi menara gading. Namun, sudah banyak kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat Sidoarjo.
Salah satu kegiatan itu sebut saja pendampingan pasien di Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Sidoarjo
Kegiatan tersebut dilangsungkan sejak 2014. Fakultas psikologi menjadi leading sector. Setiap bulan mahasiswa serta dosen turun ke liponsos untuk melakukan pendampingan. Tujuannya, membantu penyembuhan gangguan jiwa para penghuni liponsos. Sebenarnya, ada banyak instansi yang melangsungkan program serupa di liponsos. Namun, ratarata tidak berkelanjutan.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Umsida Isna Fitria Agustina menjelaskan, kegiatan pendampingan seperti itu juga memberikan pengalaman positif bagi para mahasiswa. Dengan praktik langsung, mereka akan mengetahui kesulitan serta cara menemukan solusinya. ’’Jadi, ilmu yang didapat mahasiswa di bangku kuliah bisa langsung dipraktikkan,’’ katanya.
Pendampingan pasien itu menggunakan model psikoedukasi. Pasien diberi pemahaman dan keterampilan untuk mencegah meluasnya gangguan psikologis. Bentuk kegiatannya terapi. Misalnya, setiap pertemuan pasien diajak bermain, ngobrol, dan menceritakan pengalamanpengalamannya masa lalu. ’’Tujuannya mengembalikan kepercayaan pasien,’’ katanya.
Untuk mengetahui perkembangan pasien, mahasiswa juga melaporkan hasilnya setiap bulan. Dosen akan mengevaluasi. Hingga kini sudah banyak pasien yang sembuh lantaran mendapatkan pendampingan.
Masih ada banyak program Umsida lainnya untuk publik. Di antaranya, pengabdian masyarakat di Dusun Kalialo, Desa Kupang, Kecamatan Jabon. Kalialo dipilih karena dusun itu belum tersentuh pembangunan. Begitu juga ketersediaan air bersih. Sebelum ada pendampingan dari Umsida, warga setempat menggunakan air payau untuk aktivitas seharihari seperti memasak, mencuci, hingga mandi.
Melihat itu, Umsida turun tangan. Ada tim yang meneliti lapisan tanah. Tujuannya, mencari sumber air bersih. Dari penelitian itu, sumber air ditemukan di kedalaman 80 meter. Alat pengeboran pun didatangkan. ’’Kini warga sudah menggunakan air bersih untuk keperluan sehari-hari,’’ ucapnya.
Selain itu, mahasiswa memberikan keterampilan kepada warga untuk mengolah hasil tambak. Udang dibuat menjadi nugget. Bandeng diolah menjadi keripik. ’’Kami juga membantu pemasaran dan packaging,’’ jelasnya.
Tentu masih banyak program Umsida lainnya. Karena kiprah dan kepeduliannya pada masyarakat, tim juri Sidoarjo Partnership Program (SPP) sepakat menobatkan Umsida menjadi Best Education tahun ini.
Bupati Sidoarjo Saiful Ilah mengatakan, Umsida memang layak menerima SPP untuk kategori Best Education.
’’Sidoarjo itu milik kita bersama. Dengan semua turut bekerja, Sidoarjo semakin cepat berkembang,’’ jelas Saiful yang didampingi Ketua Tim Juri SPP Hasan Ubaidillah. (aph/c15/hud)