Demo Turunkan Daya Saing Buruh Lokal
KETUA Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B. Sukamdani menyatakan bahwa kekhawatiran serbuan tenaga kerja asing (TKA) tidak perlu terjadi. Gaji yang lebih tinggi membuat TKA akan sulit di- hired, kecuali untuk kategori tenaga ahli
’’Tenaga kerja asing itu lebih mahal. Buat apa mempekerjakan yang lebih mahal kalau kualitasnya sama dengan yang ada di sini,’’ kata Hariyadi kemarin (26/12).
Namun, lebih mahal tidak selalu tidak diterima. Ada beberapa hal yang membuat TKA lebih menarik dipekerjakan dibandingkan tenaga kerja lokal. Meski, skill mereka sebenarnya sama.
Salah seorang kepala kantor imigrasi (Kakanim) kelas I kepada Jawa Pos mencontohkan fenomena rekrutmen TKA di Batam. Di sana, banyak TKA yang berprofesi sebagai buruh kasar. Tukang sapu, tukang cat, atau pekerjaan unskill lainnya.
Kok bisa? Kan TKA hanya untuk tenaga kerja ahli? Kakanim yang menjadi sumber Jawa Pos itu menyebut izin mereka sebenarnya memang tenaga ahli. Tentu saja dengan persyaratan dan proses mendapatkan izin kerja yang panjang dan berbelit. ’’Secara umum, biaya yang dikeluarkan untuk mempekerjakan TKA sebenarnya lebih mahal dibandingkan dengan tenaga kerja lokal,’’ jelasnya.
Namun, perusahaan tetap mau mempekerjakan mereka karena punya produktivitas yang baik. Pengusaha juga tidak menghadapi mereka melakukan demonstrasi. Kakanim itu menyebutkan, di Batam sangat marak unjuk rasa. Hal itu sangat merepotkan pengusaha. ’’Banyaknya TKA asing seharusnya menjadi introspeksi pekerja lokal juga. Mereka harus menunjukkan kinerja yang lebih baik,’’ tegasnya.
Penindakan TKA yang menyalahi prosedur kompleks karena melibatkan beberapa instansi. Tidak bisa imigrasi semata, tetapi juga urusan Ke- menterian Tenaga Kerja.
Bahwasanya masalah demonstrasi menjadi salah satu handicap pekerja lokal juga disampaikan Wapres Jusuf Kalla. Menurut dia, Vietnam adalah pesaing utama Indonesia di sektor perburuhan. Sebab, upah tenaga kerja di negara tersebut tidak jauh berbeda. ’’Namun, Vietnam memiliki kelebihan, demo-demo buruh relatif bisa dikendalikan,’’ ucapnya.
JK menyebut kondisi tenaga kerja dalam negeri masih relatif aman. Permintaan upah minimum yang selama ini menjadi bayang-bayang bagi pengusaha dinilai tidak punya pengaruh besar pada dunia industri. Yang terdampak paling-paling industri alas kaki, garmen, makanan, dan rokok. Sebab, negara-negara lain bisa menawarkan gaji yang lebih rendah. Relokasi industri juga tidak membutuhkan biaya yang sangat tinggi. (jun/tyo/byu/c17/ang)