Pasang Sensor Pendeteksi di Jalan Nasional
SERING terjadinya pergeseran tanah di sepanjang jalur nasional Trenggalek–Ponorogo tampaknya harus dicermati penuh. Pasalnya, selama ini area tersebut belum diberi sensor pendeteksi kendati beberapa kali didatangi ahli dari beberapa universitas terkemuka. ’’Jalur itu memang rawan pergeseran tanah sehingga pemicunya bukan aspal rusak,’’ kata PPK Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) V Hari Basuki Widodo.
Menurut dia, permasalahan tersebut memang menjadi satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Meski aspal terus ditambal, hal itu tidak bisa serta-merta menyelesaikan masalah saat kondisi tanah tidak stabil. Sebab, seluruh jalur nasional di Kota Keripik Tempe tersebut berada di zona patahan, tak terkecuali di ruas jalan nasional di perbatasan Trenggalek–Ponorogo. ’’Meski ditambal berulang-ulang, tidak ada dampak positif karena jalan itu selalu rusak,’’ ujarnya.
Hari menambahkan, gempa bumi yang sempat mengguncang kabupaten tersebut beberapa waktu lalu sedikit banyak memberi dampak. Untuk itu, pihaknya memilih berkoordinasi dengan pemerintah pusat guna merumuskan langkah penanganan terbaik. ’’Kami sudah melayangkan pemberitahuan mengenai hal terebut,’’ ucapnya.
Selain penanganan darurat maupun jangka panjang di jalur itu, pria ramah tersebut mengaku memiliki rencana untuk memasang sensor pendeteksi pergerakan tanah. Dengan begitu, secara periodik, jalur tersebut bisa tetap terpantau sehingga bisa diterapkan langkah penanganan terbaik. (rka/c22/end)