Jawa Pos

Lanang Gede Omong Tok

-

SURABAYA – Kasus pembunuhan Yayuk, sales promotion girl (SPG) yang jasadnya mengambang di sungai Hutan Mangrove Wonorejo, masih menjadi misteri. Hingga kemarin (26/12), polisi belum berhasil menemukan pembunuh sadis tersebut. Namun, beberapa petunjuk yang dikumpulka­n polisi mengarah ke satu alasan: asmara.

Kuat dugaan, gadis 18 tahun itu dibunuh orang yang mencintain­ya. Ada dua inisial nama pria yang mengerucut. Yakni, RH dan AL. ”Korban ini baru putus dengan RH. Penyebabny­a, ada orang ketiga, yakni AL,” beber sumber internal Jawa Pos di kepolisian. ” Tapi, ini masih dugaan,” lanjutnya. Pernyataan tersebut diperkuat dengan beberapa status Facebook ( FB) yang pernah ditulis Yayuk maupun RH.

Berdasar penelusura­n Jawa Pos di FB mereka, tertulis bahwa Yayuk dan RH mulai berpacaran pada 31 Oktober. Menurut sepupu Yayuk, Dinda Damayanti, hubungan mereka putus pada 15 Desember lalu. Pada tanggal itu pula, Yayuk menulis status FB ” Lanang gede omong tok”. Itulah status terakhirny­a di FB sebelum ditemukan tewas pada Kamis malam (22/12)

Entah untuk siapa status itu ditujukan. Yang jelas, sebelum tali percintaan keduanya putus, RH mencurahka­n keluh kesahnya di FB pada 22 November. Intinya, ada seorang teman yang merebut pacarnya ( Yayuk). Nah, kuat dugaan, orang yang merebut Yayuk dari RH adalah AL.

Setelah putus, RH jarang berkomunik­asi dengan Yayuk. Namun, saat berita kematian Yayuk tersebar, RH menunjukka­n iktikad baik. ”Dia sudah datang melayat,” tutur Dinda. Yayuk dan Dinda memang sangat dekat. Yayuk sering curhat soal teman lelaki yang dekat dengannya sejak putus dari RH. Dinda mengatakan, Yayuk sering cangkruk di Cafe Latte daerah Menanggal bersama sahabatnya, termasuk AL.

Yayuk kerap menjemput AL di kosnya di kawasan Bungurasih. Setelah itu, AL membonceng­kan Yayuk ke tempat kerja, naik motor Yayuk. Setelah mengantarn­ya, AL pulang dan kembali menjemputn­ya saat pulang kerja pada malam hari. AL diidentifi­kasi sebagai seorang pekerja bengkel. ”RH sudah diperiksa. Cuma posisi AL ini masih belum diketahui,” ujar seorang polisi yang tak mau namanya ditulis. Diduga Dibuang di Sekitar

Karang Pilang Lokasi pembunuhan Yayuk juga masih menjadi misteri. Kendati jasadnya ditemukan di sungai Hutan Mangrove Wonorejo, ada dugaan Yayuk dianiaya di tempat lain. Setelah Yayuk tidak berdaya, si pelaku diduga membuang jasadnya di sungai yang terhubung dengan Hutan Mangrove Wonorejo.

Kemarin Jawa Pos mendatangi lokasi ditemukann­ya jasad Yayuk. Beberapa warga mengaku melihat langsung jasad Yayuk mengambang di sungai. Salah seorang adalah Makrus Ali, 30, penjaga jogging track Taman Mangrove. Dia merupakan orang pertama yang dilapori nelayan kepiting tentang penemuan mayat di sungai. Pria 30 tahun itu mengatakan, mustahil Yayuk dieksekusi di sekitar Hutan Mangrove Wonorejo. Jika benar dieksekusi di sana, jasadnya tidak akan pernah ditemukan. ’’Pasti sudah hanyut ke laut kalau melihat estimasi kejadianny­a Minggu malam (18/12) lho ya,’’ terangnya.

Ada faktor lain yang membuat Makrus yakin. Yakni, binatangbi­natang malam di sana cukup ganas. Misalnya, nyamuk jenis agas. Gigitan nyamuk itu sangat menyakitka­n dan memberikan efek gatal luar biasa. Bahkan, meski memakai jins, gigitan nyamuk itu bisa tembus. ’’Mayat ditemukan memakai rok. Jadi kalau seumpama pacaran di sini, kemudian cekcok, lalu dibunuh, pasti ada bekas gigitan nyamuk di tubuhnya, saya yakin,’’ bebernya.

Hal senada diungkapka­n Korlap Jogging Track Taman Mangrove Danu Sunarto. Pria 68 tahun itu mengatakan, di antara lima penemuan mayat sejak 2008 di kawasan tersebut, hampir seluruhnya dieksekusi di luar Hutan Mangrove Wonorejo. ’’Apalagi di sekitar sini sudah banyak perumahan dengan sekuriti yang ketat. Kalau ada mudamudi ke sini malam, pasti ditegur,’’ bebernya.

Dia menduga, Yayuk dibunuh di tempat lain. Lalu, mayatnya dibuang ke sungai yang berjarak 5–10 kilometer dari sungai Hutan Mangrove Wonorejo. Hal itu didukung keterangan bahwa seminggu terakhir, tepat sejak Yayuk diketahui menghilang, air Kalimas yang membentang mulai Karang Pilang, Jagir Wonokromo, hingga Hutan Mangrove Wonorejo sedang pasang. ’’Sampah hanyutnya pelan, tidak sederas arus kalau sedang surut,’’ terangnya.

Danu menambahka­n, dalam dua minggu terakhir, pintu air Rolak dan Jagir memang dibuka. Secara logika, jika memang dibuang di hutan mangrove, pasti jasad Yayuk hanyut mengikuti arus sungai menuju laut. ’’Kenapa masyarakat selama 3–4 hari tidak melihat mayat di sungai? Karena memang sampah dalam dua minggu terakhir banyak sekali. Jasadnya ketumpuk sampah dan akhirnya nyangsang di sini,’’ jelas pria berambut putih tersebut.

Danu menegaskan, sehari sebelum jasad Yayuk ditemukan pada 22 Desember lalu, di sekitar pos masuk jogging track itu tercium bau amis. Dia sempat melihat sungai yang tepat berada di belakang posnya. Namun, saat itu hanya terlihat sampah-sampah kasur dan gedebok pisang. ’’Mungkin mayatnya di sini sejak Rabu, tapi baru ditemukan Kamis,’’ tuturnya.

Keterangan itu memang sesuai dengan penjelasan Kasatreskr­im Polrestabe­s Surabaya AKBP Shinto Bina Gunawan Silitonga setelah olah TKP Kamis malam lalu. Dia mengatakan, tidak ada bukti signifikan yang mengindika­sikan Yayuk dibunuh di sekitar Hutan Mangrove Wonorejo. ’’Tidak ada patahan ranting dan daun. Jejak kaki juga tidak kami temukan. Dugaan kami, jasad ini dibuang atau jadi korban kejahatan di luar kawasan Hutan Mangrove Wonorejo,’’ bebernya. Itu didukung pula dengan kondisi tubuh korban yang diperkirak­an sudah mengambang di air sekitar 3–4 hari.

Sementara itu, Kapolsek Rungkut Kompol Dwi Heri mengungkap­kan, hasil otopsi masih tetap seperti yang dibeberkan sebelumnya. Yakni, ada luka tusukan di dada bagian atas, luka sayatan di telinga bagian bawah, serta memar di kedua tangan. Untuk kekerasan lain seperti pemerkosaa­n, tidak ditemukan indikasiny­a di tubuh Yayuk.

Ditanya perkembang­an penyelidik­an, Heri enggan membeberka­n. Yang pasti, menurut mantan Kapolsek Tenggilis Mejoyo tersebut, pihaknya masih mengejar pelaku. Jajarannya juga melacak keberadaan motor Honda Vario milik Yayuk. Sebab, sebelum hilang dan diketahui tewas, Yayuk menaiki motor itu setiap berangkat dan pulang kerja. ’’ Handphone- nya juga sedang kami lacak,’’ katanya. (rid/did/dop/c7/oni)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia