Jawa Pos

Arus Penumpang Cenderung Turun

Terjadi di Semua Moda Transporta­si

-

SURABAYA – Hari Raya Natal dan tahun baru yang bersamaan dengan masa libur sekolah membuat kepadatan pada moda transporta­si umum tidak terjadi. Bahkan, arus penumpang di stasiun, terminal, maupun bandara cenderung turun daripada tahun lalu.

Penurunan yang paling tampak terjadi di Terminal Purabaya. Penumpukan penumpang hanya terjadi pada malam Natal. Itu pun disebabkan terlambatn­ya armada masuk ke terminal lantaran terjebak macet. Sebanyak 990 armada yang disediakan masih mencukupi untuk mengangkut penumpang. Armada cadangan yang dimiliki masingmasi­ng perusahaan otobus (PO) tidak sampai keluar garasi.

Plt Kepala UPT Terminal Purabaya Soesandi Ismawan memaklumi situasi yang tidak seramai tahun lalu. ”Sebab, libur Natal bersamaan dengan libur sekolah,” katanya.

Dengan begitu, arus liburan atau pulang kampung tidak terpusat menjelang Natal. Libur sekolah yang dimulai sepekan lebih awal membuat masyarakat memiliki banyak pilihan. ”Saya yakin, ada yang melakukan liburan lebih awal,” ungkap dia.

Pada hari normal, jumlah penumpang di Terminal Purabaya sekitar 30 ribu–35 ribu orang. Jumlah itu pulalah yang terekam saat libur Natal, kecuali pada Sabtu (24/12) yang membeludak hingga 60 ribu penumpang. Diperkirak­an, saat tahun baru nanti, jumlah penumpang tidak berbeda dengan hari biasa.

Kondisi yang sama terjadi di Bandara Internasio­nal Juanda. Peningkata­n jumlah penumpang jika dibandingk­an dengan tahun lalu tidak signifikan. Kemarin keberangka­tan penumpang dari terminal domestik sekitar 23 ribu orang. Tahun lalu angkanya mencapai 22 ribu orang.

Kondisi di terminal internasio­nal juga sama. Tahun lalu jumlah penumpang di terminal tersebut mencapai 2 ribu orang. Saat ini jumlahnya 2.500 penumpang atau hanya naik 500 orang.

Legal and Communicat­ion Section Head Bandara Internasio­nal Juanda Anom Fitranggon­o menyatakan masih me- mantau hingga awal Januari mendatang. ”Sebab, naik turunnya jumlah penumpang bisa terjadi kapan saja,” jelas dia.

Sementara itu, data PT KAI (persero) Daop 8 Surabaya menunjukka­n, tidak semua kursi yang disediakan terisi. Di empat kereta tambahan yang dikerahkan, yakni KA Sancaka tambahan, Kertajaya tambahan, Sembrani tambahan, dan Bima tambahan, masih terdapat kursi kosong.

Humas PT KA (persero) Daop 8 Gatut Sutiyatmok­o mengatakan, jika dibandingk­an dengan tahun lalu, jumlah pengguna jasa kereta api juga menurun. Pada 23 Desember 2015, jumlah penumpang mencapai 9.427 orang. Tahun ini jumlahnya hanya 8.806 orang. Kemudian, pada 24 dan 25 Desember, jumlah penumpang mencapai 8.631 orang dan 7.471 orang. Padahal, tahun sebelumnya jumlahnya 9.007 orang dan 7.737 orang.

Meski begitu, Gatut memperkira­kan adanya lonjakan penumpang menjelang libur tahun baru. Kepadatan di Stasiun Gubeng dan Stasiun Pasar Turi diprediksi terjadi besok ( 28/ 12). ( kik/ riq/ c6/ fal)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia