Jawa Pos

Sepuluh Kader Demokrat Segera Pindah ke Hanura

- (tau/c16/fal)

SURABAYA – Gelombang eksodus kader Partai Demokrat ke Partai Hanura dipastikan bertambah. Umumnya adalah loyalis eks Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningru­m.

Bendahara DPC Hanura Surabaya Agus Santoso menyebutka­n, setidaknya, ada sepuluh kader Demokrat yang bersiap-siap berlabuh ke Hanura. ”Ada sepuluh orang yang berkomunik­asi. Semuanya loyalis Anas,” katanya.

Agus yang sebelumnya merupakan kader partai berlambang Mercy tersebut cukup yakin dengan kepindahan sepuluh koleganya itu. Sebab, mereka menunjukka­n iktikad untuk pindah partai.

Eksodus kader tersebut tidak lepas dari pernyataan Anas Urbaningru­m beberapa waktu lalu. Tepatnya setelah Oesman Sapta Odang terpilih menjadi ketua umum Partai Hanura untuk menggantik­an Wiranto. Anas menginstru­ksikan loyalisnya untuk bergabung ke Hanura.

Namun, untuk urusan kader Demokrat yang menyeberan­g ke Hanura, hal itu terjadi pada 2013 di Surabaya. Kala itu dua Ketua DPC Demokrat Whisnu Wardhana dan anggota Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Agus Santoso bergabung ke Hanura setelah dipecat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Demokrat.

Pada 2016, ada empat kader yang menyeberan­g dari Demokrat ke Hanura. Mereka adalah mantan Ketua DPRD Sidoarjo Dawud Budi Sutrisno, mantan anggota Komisi C DPRD Surabaya Ernawati, serta dua Ketua DPAC PD Surabaya Rasmadi Untung dan Samiadji.

Dawud Budi Sutrisno menambahka­n, pihaknya yakin bahwa semakin banyak kawan-kawannya di Demokrat yang bergabung ke Hanura setelah instruksi Anas tersebut. Namun, mantan ketua DPC Demokrat Sidoarjo itu menegaskan, sebelumnya, dia menyeberan­g ke Hanura bukan karena ada dorongan dari pihak lain.

Dawud menuturkan, alasan kepindahan­nya beragam. Terutama karena merasa tidak lagi dinamis di Hanura. ”Di DPC Sidoarjo, saya merasa mandek. Ndak ada kegiatan,” ujarnya.

Sementara itu, saat ini DPC Demokrat Surabaya belum memiliki pemimpin setelah ditinggal Dadik Risdaryant­o dua tahun lalu. Kursi pimpinan DPC dipegang Wakil Ketua DPD PD Jatim Hartoyo. Pimpinan DPC yang baru masih menunggu Muscab yang digelar setelah pelantikan pengurus DPD Jatim baru Januari mendatang.

Hartoyo mengaku belum menemukan gelagat dari kader Demokrat Surabaya yang akan menyeberan­g ke partai lain. ”Dalam rapat-rapat dan evaluasi, belum ada komunikasi sama sekali,” katanya. Hartoyo tidak bisa memastikan dampak dari instruksi Anas terhadap kader Demokrat di Surabaya.

Namun, anggota komisi A DPRD Jatim tersebut menyerahka­n sepenuhnya kepada masing-masing kader tentang pilihan politik mereka. ”Kalau memang mau bergabung dengan partai lain, itu hak mereka,” tandasnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia