Pengemudi Maut Pakai Mobil Merah
Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Tiga Orang
GRESIK – Polisi bekerja ekstrakeras untuk mengungkap jati diri pengemudi city car yang merenggut tiga nyawa pada Sabtu malam (24/12). Kejadian pada malam Natal di ruas Jalan Raya Ngembung, Kecamatan Cerme, dan Jalan Raya Banjarsari, Kecamatan Cerme, itu membuat masyarakat prihatin dengan perilaku pengemudi mobil yang tidak bertanggung jawab.
Kepala Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Gresik AKP Anggi Saputra Ibrahim menyatakan, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan. ’’Saat kejadian minim saksi,’’ jelasnya di Polres Gresik kemarin (26/12). Alumnus Akpol 2006 tersebut berharap warga yang melihat kejadian kecelakaan itu bisa segera melapor. ’’Sehingga bisa langsung dilakukan identifikasi,’’ katanya.
Selain sepi, lokasi kejadian tabrak lari itu belum terpantau CCTV ( closed circuit television). ’’Mungkin, kalau di Surabaya, seluruh ruas jalan sudah terpantau CCTV. Tapi, di sini, kami hanya menempatkan kamera CCTV di ruas jalan protokol,’’ ungkap Anggi. Namun, bukan berarti tidak ada upaya untuk mengungkap kasus tersebut. Anggi tidak mau menambah pekerjaan rumah (PR). ’’Saat ini, ada sepuluh kejadian tabrak lari yang masih belum terungkap. Semoga kejadian Sabtu malam itu bisa kami ungkap,’’ ucapnya.
Satu di antara sepuluh kejadian tabrak lari tersebut melibatkan bus Subur Jaya yang mengangkut rombongan mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) di Jalan Raya Kemangi, Kecamatan Bungah, 11 September lalu. Dalam kejadian itu, seorang meninggal dan lima lainnya mengalami luka.
Berdasar informasi yang dikumpulkan, aparat sudah mengindentifikasi pengemudi city car tersebut. Pengendara itu diduga menggunakan Honda Jazz merah. Mobil tersebut merupakan milik orang Gresik. ’’Sedang dilakukan pendalaman,’’ ujar sumber itu. ’’Akan lebih baik bila pengemudi mobil tersebut menyerahkan diri,’’ tuturnya.
Sementera itu, korban tabrak lari yang tewas di daerah Cerme dibawa pulang oleh pihak keluarga pada Minggu (25/12) pagi. Hasil visumnya masih belum bisa diungkapkan karena masih dianalisis dokter. Petugas kamar mayat RSUD Ibnu Sina Oka Mahendra menjelaskan, jenazah korban tiba di rumah sakit pada Sabtu malam (24/12). Petugas lalu memeriksa kondisinya. ’’Hasil pemeriksaan sudah diserahkan kepada dokter yang bertanggung jawab,’’ jelasnya kemarin (26/12).
Sekadar informasi, jumlah korban meninggal dalam peristiwa tabrak lari tersebut mencapai tiga orang. Di antaranya, Handika Setyawan, 18, dan Ari Suprastyo, 21. Keduanya adalah warga Desa Sidokerto, Kecamatan Dawarblandong, Mojokerto. Seorang lain adalah Agus Mutofa, 39, warga Rangel, Tuban.
Tragedi tabrak lari terjadi di dua lokasi yang berbeda. Handika dan Ari tewas akibat tabrak lari yang terjadi di Jalan Raya Desa Ngembung, Cerme. Sementara itu, Agus ditemukan meninggal akibat tabrak lari di Jalan Raya Banjarsari dengan pelaku yang sama.
Merujuk data dari ruang pemulasaran jenazah, Handika dan Ari dibawa pulang oleh Akhmad Bukhari, 56, paman korban. Keluarga menolak otopsi. Hal itu tertera dalam surat pernyataan yang dibuat pihak keluarga untuk rumah sakit. (yad/adi/c5/ai)