Jawa Pos

Bupati Selingkuh Ngantor Lagi

Yantenglie Ogah Mundur meski Desakan Kian Kuat

-

KASONGAN – Suhu politik Kabupaten Katingan memanas. Setelah penggerebe­kan Bupati Katingan H Ahmad Yantenglie dan Farida Yeni, gelombang demonstras­i kedua terjadi di Kasongan, Kabupaten Katingan. Para demonstran mendesak Yantenglie segera mundur atau dimundurka­n.

Puluhan anggota Aliansi Masyarakat Katingan Bersatu (AMKB) berunjuk rasa di depan gerbang kantor DPRD Katingan, Senin (9/1) sekitar pukul 10.00 WIB. Mereka menuntut Yantenglie segera meletakkan kursi KH 1 N (bupati).

Namun, aksi damai tersebut ditanggapi biasa oleh Yantenglie. ’’Itu (demo) hal lumrah saja. Dalam dunia demokrasi, kan setiap orang boleh menyampaik­an pendapat. Pendapatny­a begini dan pendapatny­a begitu, wajar saja. Bagi kami tidak menjadi masalah,’’ katanya kepada sejumlah awak media kemarin pagi.

Meski ada desakan dari DPRD Kabupaten Katingan, gubernur Kalteng, hingga Kemendagri yang memintanya mundur, orang nomor satu di Kabupaten Katingan tersebut mempertany­akan secara tegas dasar dirinya harus mundur.

’’Dasar meminta (mundur) itu apa? Kan harus jelas dulu. Kita hargai masingmasi­ng lembaga punya kewenangan dan fungsi. Harus ada kejelasan faktualnya seperti apa. Apakah bisa melakukan pemutusan tanpa ada kejelasann­ya seperti apa? Sebab, setiap keputusan harus berdasar fakta. Kan begitu,’’ tegasnya.

Sementara itu, di depan gedung DPRD Katingan, para pendemo membawa puluhan poster berisi hujatan kepada Yantenglie. Di antaranya berbunyi ’’Masyarakat Kabupaten Katingan Menolak Dipimpin Bupati Zina-Cabul’’. Ada pula yang bertulisan ’’Copot dan Berhentika­n Bupati Katingan dari Jabatannya’’.

Mendengar tuntutan demonstran itu, Ketua DPRD Katingan Ignatius Mantir L. Nussa menyatakan, pihaknya akan menghimpun aspirasi dari masyarakat sebagai bahan pertimbang­an dalam mengambil keputusan. ’’Kami saat ini rapat. Rapat terpaksa kami skors untuk menemui warga yang melakukan aksi,’’ ujarnya.

Meski dia telah menjelaska­n bahwa proses pemakzulan tidaklah mudah, massa tetap mendesak pelengsera­n bupati. Akhirnya, Mantir mempersila­kan 10 wakil pendemo masuk ruang sidang untuk mengikuti hearing (dengar pendapat) sekitar pukul 11.30.

Sebelum memasuki ruang sidang, Mantir mengutarak­an bahwa sampai saat ini pihaknya belum menerima surat penetapan tersangka dari Polda Kalteng dan bukti pernikahan Yantenglie dengan Farida. Dia menyatakan, Endang Sulistiawa­tie, istri Yantenglie sekaligus wakil ketua I DPRD Katingan, tidak hadir dalam rapat kemarin.

’’Dia dikatakan sudah menikah siri, tapi kami belum pegang fotokopi suratnya. Kami harus mempunyai surat-surat itu sebagai lampiran untuk disampaika­n ke Mahkamah Agung (MA) kalau nanti memang sepakat harus dilengserk­an,’’ ucap Mantir.

Sementara itu, di Kejaksaan Kalteng, jaksa sudah memegang surat pemberitah­uan dimulainya penyidikan (SPDP). Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Kalteng Agus Trihandoko mengungkap­kan, pihaknya menerima SPDP tersebut dari penyidik Ditkrimum Polda Kalteng. ’’SPDP diterima hari ini (kemarin, Red),’’ ungkapnya kepada Kalteng Pos kemarin.

Agus menjelaska­n, pihaknya kini menunggu berkas perkara tersebut dan menyiapkan tim jaksa untuk menangani kasus yang sempat menjadi perhatian masyarakat Indonesia tersebut. ’’Ya nanti jaksanya disiapkan Wakajati Kalteng Andi Herman,’’ tegasnya. (ami/alh/top/c5/ami)

Dasar meminta (mundur) itu apa? Kan harus jelas dulu. Harus ada kejelasan faktualnya seperti apa.’’ H AHMAD YANTENGLIE Bupati Katingan

 ??  ??
 ?? JAMIL/ KALTENG POS/JPG ?? RAPAT PERTAMA: Bupati Katingan H Ahmad Yantenglie memimpin pertemuan dengan kepala SKPD di Pemkab Katingan, Senin (9/1).
JAMIL/ KALTENG POS/JPG RAPAT PERTAMA: Bupati Katingan H Ahmad Yantenglie memimpin pertemuan dengan kepala SKPD di Pemkab Katingan, Senin (9/1).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia