Jawa Pos

Hari Pertama, Siswa Belum Belajar

-

TANGSEL – Hari pertama sekolah biasanya menjadi hari yang paling menyenangk­an. Bertukar cerita di kala liburan sekolah adalah hal yang ditunggu. Namun sayang, hal itu belum bisa dirasakan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 19 Tangerang Selatan.

Kemarin (9/1) yang merupakan hari pertama sekolah di semester genap tahun pelajaran 2016–2017, sejumlah siswa berdatanga­n ke SMPN 19 Tangsel untuk memulai pelajaran. Seperti biasa, mereka datang ke sekolah sebelum pukul 07.00. Sebab, pelajaran pertama dimulai pukul 07.00.

Seluruh siswa mulai kelas VII sampai kelas IX terlihat berdatanga­n. Total siswa SMPN 19 Tangsel berjumlah 683 orang. Sayang, sebagian siswa yang datang pagi kemarin belum mengetahui musibah yang terjadi di sekolah.

Musibah yang menimpa SMPN 19 Tangsel terjadi Rabu pagi (4/1). Akibat curah hujan tinggi, turap yang berada di belakang SMPN 19 Tangsel longsor. Tanah yang longsor tersebut menimpa bangunan sekolah. Dampaknya, empat kelas rusak berat dan tidak bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.

SMPN 19 Tangsel yang tertimpa longsor memulai aktivitas kembali setelah musibah terjadi. Atas kejadian itu, sekolah membuat kebijakan membagi dua sif kegiatan belajar mengajar.

Yulianti, siswa kelas VII SMPN 19 Tangsel, menuturkan, lokasi rumah dan sekolah yang lumayan jauh membuat dirinya tidak mengetahui jadwal sekolah yang berubah. Sebelumnya tidak ada informasi dari pihak sekolah terkait pergantian jam belajar.

Siswi berjilbab itu mengaku telah mengetahui musibah yang terjadi di sekolah sehari setelah kejadian. ’’Sebelum libur selesai, saya sempat lihat dulu keadaan sekolah, tetapi tidak tahu kebijakan yang akan diambil sekolah,’’ tutur Yulianti kepada Jawa Pos kemarin (9/1).

Meski begitu, pada hari pertama masuk sekolah, Yulianti tetap bergegas ke sekolah seperti biasa. Namun ternyata, pagi itu diumumkan bahwa seluruh angkatanny­a di kelas VII akan berpindah jam belajar pada jam siang.

Sementara itu, Kepala SMPN 19 Tangsel Endang Ramidin membenarka­n hal itu. Dia mengatakan, pada hari pertama sekolah, siswa hanya diberi tahu bahwa sekolah terkena longsor dan sebagian kelas rusak berat. Dengan terpaksa, mereka bergantian menggunaka­n ruang kelas.

Pembagian jam belajar itu dibagi menjadi dua sif, yaitu pagi dan siang. Kelas pagi diikuti kelas VIII dan kelas IX. Sedangkan siswa di kelas VII harus berpindah jam belajar pada siang hari. (gin/c17/diq)

 ?? ANDREAN KRISTIANTO/JAWA POS ?? BAGI JAM BELAJAR: Siswa melintasi proyek pembanguna­n sekolah yang rusak akibat longsor di SMPN 19 Tangerang kemarin. Banyaknya ruang kelas yang rusak karena terkena longsoran mengakibat­kan kegiatan belajar-mengajar di sekolah tersebut belum bisa...
ANDREAN KRISTIANTO/JAWA POS BAGI JAM BELAJAR: Siswa melintasi proyek pembanguna­n sekolah yang rusak akibat longsor di SMPN 19 Tangerang kemarin. Banyaknya ruang kelas yang rusak karena terkena longsoran mengakibat­kan kegiatan belajar-mengajar di sekolah tersebut belum bisa...

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia