Jawa Pos

Siasati Regulasi dengan Produk Internal

-

REGULASI Divisi Utama terkait pembatasan usia pemain di atas 25 tahun membuat klub kontestan kelimpunga­n. Termasuk Persebaya Surabaya. Regulasi itu dinilai menyulitka­n. Sebab, klub hanya diperboleh­kan menggunaka­n pemain dengan umur lebih dari 25 tahun maksimal lima orang.

Nah, karena start kompetisi hanya tinggal tiga bulan, klub Divisi Utama tentu sangat sulit mendapatka­n pemain muda dengan talenta istimewa. Mayoritas pemain muda berbakat sudah digaet klub-klub besar di Indonesia Super League (ISL).

”Itu (regulasi Divisi Utama) membuat pekerjaan kami bertambah berat sekarang. Sebab, sejauh ini mayoritas negosiasi kami memang berkutat kepada pemain yang dalam usia matang (di atas 25 tahun),” kata Manajer Persebaya Choesnoel Farid.

Beberapa nama dengan kategori usia di atas 25 tahun memang sudah didekati manajemen tim berjuluk Green Force tersebut. Sebut saja Jusmadi, Rendi Irwan, T.A. Musafri, bahkan Bobby Satria. Itu belum termasuk beberapa pemain senior yang rutin ikut berlatih bersama Persebaya. Yakni, Mat Halil, Dedy Sutanto, dan Jefri Prasetiyo. Usia tiga pemain tersebut bahkan sudah di atas 30 tahun.

”Memang idealnya tempat pemain-pemain itu (di atas 25 tahun) bertanding adalah kasta tertinggi,” sambung pemilik klub internal FFC dan Al-Rayyan tersebut.

Namun, manajemen tidak akan menyerah. Untuk menyiasati regulasi, mereka bakal memaksimal­kan talenta dari klub-klub internal Persebaya. Manajemen makin optimistis karena beberapa pemain muda klub internal pernah mendapat kepercayaa­n turun di beberapa uji coba.

”Sudah waktunya mereka (pemain klub internal) diberi kepercayaa­n lebih. Kalau sudah begitu, aspek bertanding mereka seperti mental dan juga kian terasah. Imbasnya juga bagus bagi klub dan pemain yang bersangkut­an,” kata Farid. (io/c10/bas)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia