Streep Menghajar Donald Trump
ALANGKAH keren bila presiden AS pada masa depan reaktif terhadap problem-problem yang menghadang negerinya. Sayang, Donald Trump, presiden masa depan itu, sejauh ini hanya bereaksi cepat ketika ada yang menyerang dirinya secara pribadi. Misalnya, acceptance speech Meryl Streep yang jelas-jelas ditujukan kepada Trump saat menerima Cecil B. DeMille Award di Golden Globes.
Streep memang tidak menyebut nama Trump secara langsung. Namun, dia menuturkan, ada hal buruk yang jelas-jelas dilakukan Trump. Yakni, ketika taipan 70 tahun tersebut menghina Serge Kovaleski, reporter New York Times yang menyandang disabilitas. Dalam sebuah kampanye pada 2015, Trump mengejek dengan menirukan gestur Kovaleski.
’’Hati saya hancur melihat perilaku pemimpin seperti itu. Yang bikin semakin miris, hal itu terjadi di dunia nyata, bukan film,’’ ujar Streep dengan suara tertahan. ’’Tindakan menghina akan memicu tindakan menghina lainnya. Ketika orang nomor satu menggunakan kekuasaan untuk mem- bully, itu adalah kekalahan kita semua,’’ tutur aktris 67 tahun tersebut.
Streep juga menyebutkan latar belakang para nomine dan tamu undangan yang sangat beragam. Di antaranya, Dev Patel dari India, Natalie Portman yang lahir di Israel, dan Ryan Gosling yang berasal dari Kanada. ’’Kalau semua orang asing dibenci atau dilarang di Hollywood, tidak akan ada seni dan hiburan,’’ ujar Streep, menyindir sifat rasis Trump.
Trump tidak tinggal diam. Dia menyebut Streep sebagai pencinta Hillary Clinton, merujuk pada dukungan serta kedekatan Streep dengan rivalnya di pilpres AS November lalu. ’’Saya tidak kaget kalau saya diserang orang-orang film yang liberal,’’ katanya kepada New York Times. Senin pagi (tadi malam WIB, Red), Trump menanggapi lebih serius lewat cuitan di Twitter. ’’Meryl Streep, salah satu aktris paling over-rated di Hollywood, tidak mengenalku, tapi dia menyerangku di Golden Globes tadi malam,’’ tulisnya.
’’Dia adalah jongos Hillary yang sedang kalah besar,’’ tulisnya dalam tweet lanjutan. ’’Untuk kali ke-100 kuberi tahu, aku tidak menghina reporter yang cacat itu, hanya menunjukkan dia bagaimana cara bersikap ketika dia mengubah cerita yang dia tulis untuk membuatku tampak buruk. Media sangatlah tidak jujur!’’ (len/c18/na)