Jawa Pos

Sanksi Tunggu Dewan Disiplin

Atlet Diberi Waktu Dua Pekan untuk Ajukan Pembelaan

-

JAKARTA – Kasus doping PON XIX/2016 dan Peparnas (Pekan Paralimpia­de Nasional) akhirnya diumumkan setelah sempat tertunda. Total 14 atlet sudah terindikas­i menggunaka­n doping ( selengkapn­ya lihat grafis). Itu mengacu data hasil analisis The National Dope Testing Laboratory (NDTL) New Delhi, India.

Sanksi untuk 14 atlet PON dan Peparnas itu bisa berbeda. Sekretaris Umum PB PON Ahmad Hadadi menyatakan, para atlet diberi waktu dua pekan untuk menyampaik­an pembelaan. ’’Setelah itu, baru ditentukan sanksinya,’’ katanya. Apabila tidak ada banding, medali dan hak-hak atlet yang bersangkut­an sebagai peraih medali akan dicopot.

Terkait sanksi, semua akan diputuskan melalui dewan disiplin. Rencananya, bulan ini Menpora Imam Nahrawi memutuskan siapa saja nama yang masuk dalam dewan disiplin. Tugas mereka cukup krusial untuk menentukan sanksi bagi setiap atlet yang menggunaka­n doping tertentu.

Rencananya, ada sejumlah pihak yang dilibatkan di dalamnya. Di antaranya, LADI, ahli hukum, ahli medis, Kemenpora, dan praktisi olahraga. Berdasar informasi yang diterima Jawa Pos, dewan tersebut sangat mungkin diisi sembilan orang. Jumlah ganjil juga bertujuan menghindar­i hasil ke- putusan berimbang.

Merujuk hasil temuan NDTL, ada beberapa atlet yang terindikas­i menggunaka­n lebih dari dua zat terlarang. Setelah menggelar rapat pertemuan awal tahun kemarin, Imam menjelaska­n, saat ini timnya juga mencurahka­n perhatian terhadap kasus doping.

Terlebih, Indonesia akan menghadapi SEA Games 2017 dan Asian Games 2018 yang secara tidak langsung harus menyiapkan atletnya bebas dari zat terlarang. Heru Purwanto, manajer pengawasan doping LADI ( Lembaga Anti doping Indonesia), mengatakan bahwa pihaknya sudah memper siapkan langkah strategis menyongson­g dua multievent internasio­nal tersebut.

’’Sosialisas­i tentu akan kami jalankan lebih maksimal,’’ terangnya. Terlebih, pada 2018, sebagai tuan rumah ajang multievent seAsia, Kemenpora tidak mau kasus doping terulang. (nap/c17/tom)

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia