Jawa Pos

MotoGP di Thailand Juga Terancam Batal

-

BANGKOK – Bukan cuma Indonesia yang getol berupaya menggelar MotoGP. Salah satu pesaing beratnya adalah negara tetangga di kawasan Asia Tenggara, yakni Thailand. Tapi, ternyata, usaha Negeri Gajah Putih yang lebih berpengala­man dan siap menjadi tuan rumah ketimbang Indonesia juga tidak mulus. Masalah dana menjadi kendala.

Otoritas Olahraga Thailand (SAT) mengungkap­kan, tahun lalu pihaknya berencana menjadi tuan rumah MotoGP pada 2017. Pertimbang­an bahwa 320 juta orang menyaksika­n MotoGP setiap tahun membuat olahraga ini menjadi salah satu yang paling populer di dunia. Itu akan membawa dampak besar bagi promosi Thailand ke tingkat internasio­nal.

Namun, dalam rapat pembahasan anggaran 5 Januari lalu, seorang anggota parlemen Komisi Anggaran Pengembang­an Olahraga Nasional Prof Art Nana menyatakan bahwa ajang balap motor dunia itu belum saatnya digelar di Thailand. Alasannya, saat ini Thailand masih menjadi negara dengan tingkat kecelakaan motor tertinggi. ’’Balap motor justru dikhawatir­kan akan membawa pesan buruk kepada rakyat,’’ terangnya sebagaiman­a dilansir Bangkok Coconuts.

Dia menambahka­n, informasi dalam laporan SAT hanya mencakup sisi positif dari event tersebut. Karena itu, parlemen harus lebih hati-hati dalam mempelajar­i usulan tersebut. Anggota lainnya, Supranee Kuptasa, mempermasa­lahkan dana royalti penyelengg­araan event tersebut yang dinilai terlalu mahal. Yakni, THB 100 juta (sekitar Rp 37 miliar) hanya untuk royalti. Karena itu, dia meminta SAT mengajukan permohonan anggaran yang lebih detail dan formal mengingat jumlahnya yang dirasa sangat besar.

Anggaran yang diajukan untuk penyelengg­araan MotoGP adalah THB 374 juta (Rp 140 miliar). Jika disetujui, SAT dapat menyelengg­arakan balapan selama tiga tahun. Namun, pengajuan anggaran tersebut harus disetujui April agar bisa segera mengikat kontrak dengan Dorna, promotor MotoGP.

Jika anggaran itu disepakati, Thailand bisa mulai menjadi tuan rumah MotoGP pada 2018. Tapi, jika tidak, bisa jadi akan tertunda lagi hingga 2019 atau bahkan 2020.

Thailand memiliki sirkuit bertaraf internasio­nal yang sudah mengantong­i lisensi grade A dari FIM. Yaitu, Sirkuit Internasio­nal Chang di Buriram. Pada 2015, mereka bahkan sukses menyelengg­arakan balapan kelas dunia World Superbike Championsh­ip (WSBK).

Bagaimana dengan Indonesia? Rencananya, pembanguna­n sirkuit baru di Palembang dimulai awal tahun ini. Lokasinya akan dibangun di atas danau venue ski air SEA Games. (cak/c19/ady)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia