Jawa Pos

Tiga Puluh Enam Adegan Pembunuhan Yayuk

-

SURABAYA – Kesadisan Eyglesias Satriadil Sulwiedyar­do alias Aldo dan Clint Dongan Hutabarat alias Clinton tergambar dalam rekonstruk­si pembunuhan terhadap Yayuk kemarin (9/1). Pada 36 adegan yang langsung mereka peragakan, kedua pelaku terbukti merencanak­an pembunuhan terhadap perempuan 18 tahun tersebut.

Ada lima lokasi yang dijadikan setting dalam rekonstruk­si itu. Yakni, kos-kosan Aldo dan Clinton di Dukuh Menangkal, Warkop Mbah 3, bawah terowongan Dukuh Menanggal, Warkop Oke dekat Rusun Cipta Menanggal, dan bawah jembatan tol Jalan Gunung Sari

Aldo dan Clinton memperagak­an langsung adegan-adegan pembunuhan itu.

Tampak bahwa keduanya sudah merencanak­an pembunuhan Yayuk pada 18 Desember pukul 10.40. Tepat di terowongan Dukuh Menanggal, sambil berjabat tangan keduanya setuju menghabisi Yayuk. Tujuannya, menguasai harta yang dimiliki korban. ’’Sesudah deal akan membunuh korban, Clinton langsung meminta temannya yang bernama Putra mengambil parang. Nantinya senjata tajam itu digunakan untuk mengekseku­si,’’ ujar Kasatreskr­im Polrestabe­s Surabaya AKBP Shinto Bina Gunawan Silitonga.

Setelah itu, keduanya menghubung­i Yayuk. Korban diminta datang ke kos-kosan kedua pelaku. Alasannya, ada kejutan yang sudah dipersiapk­an Aldo untuknya.

Nah, pada hari yang sama, pukul 21.30, Yayuk datang ke kos dengan mengendara­i motor Vario hitam bernopol W 4302 ZM. Tanpa masuk ke kos, Yayuk langsung diajak kedua pelaku ke tempat makan di daerah Dinoyo. ’’Sebenarnya sungai sekitar Dinoyo akan menjadi lokasi eksekusi. Tapi, berhubung banyak orang, rencana awal berubah total,’’ terang Shinto.

Nah, setelah menyantap dua nasi goreng, Aldo dan Clinton berpikir untuk mencari lokasi eksekusi. Terlintasl­ah areal di bawah jembatan tol Jalan Gunung Sari. Setelah membujuk Yayuk, ketiganya menuju lokasi tersebut dengan menaiki motor milik korban. Posisinya, Yayuk berada di bagian belakang, Aldo tengah, dan Clinton di depan.

Sampai di lokasi, Aldo dan Yayuk turun lebih dahulu dari motor. Motor itu diparkir dekat dengan pohon pepaya di lahan kosong tepat di samping Kalimas. Dengan memberikan kode, Clinton meminta Aldo mengajak Yayuk untuk duduk di pinggir sungai. ’’Clinton sempat melepas kemeja, lalu memberikan­nya ke Aldo,’’ beber polisi asal Medan itu.

Setelah duduk dengan posisi Yayuk di depan Aldo, kemeja Clinton ditutupkan ke kepala Yayuk. Korban sempat bertanya alasan dirinya harus ditutupi kemeja. Aldo menjawab dengan manis bahwa akan ada kejutan spesial darinya.

Saat Aldo berucap kata-kata cinta, Clinton menghampir­i Yayuk. Dia duduk di samping kiri korban. Setelah itu, parang yang diselipkan di pinggang dikeluarka­n. Tanpa buang waktu, dia langsung menggorok leher Yayuk.

Korban sempat menjerit. Karena takut terdengar pengendara motor yang melintas, Aldo membekap mulut Yayuk. Clinton pun menidurkan tubuh SPG gerai pakaian itu. Clinton lantas mengubah posisi di atas tubuh Yayuk dan menusuk dadanya. ’’Dua kali saya tusuk. Dia diam tapi masih bernapas,’’ kata Clinton kepada polisi dalam rekonstruk­si kemarin.

Setelah korban tidak berdaya, Aldo mengangkat tubuh Yayuk dan membuangny­a ke sungai. Keduanya lalu mengambil ransel milik Yayuk sebelum meninggalk­an lokasi dan membuang seluruh barang bukti. ’’Di dompet isinya cuma Rp 80 ribu,’’ terang Aldo.

Pada hasil rekonstruk­si itu, kata Shinto, terlihat sekali bahwa ke- dua pelaku merencanak­an dengan matang pembunuhan terhadap Yayuk. Bahkan, mereka merencanak­an secara detail pembunuhan tersebut. ’’Mulai menyiapkan parang hingga menghilang­kan barang bukti. Sangat rapi,’’ jelas perwira dengan dua melati di pundak itu.

Motif pembunuhan masih sama, yakni kedua pelaku ingin menguasai harta korban. Karena sadar bahwa Yayuk gajian tiap tanggal 17, Aldo dan Clinton merencanak­an pembunuhan itu. ’’Sangat sadis walau usia mereka masih muda. Tidak ada penyesalan sedikit pun sesudah membunuh orang,’’ tegas Shinto.

Setelah rekonstruk­si, polisi bisa segera mengirimka­n berkas kedua tersangka kepada kejaksaan. Bahkan, Shinto menegaskan bahwa jaksa penuntut umum bisa dengan mudah menyatakan berkas pembunuhan berencana kedua pelaku sempurna. ’’Lihat saja dari hasil rekonstruk­si ini, bagaimana mereka menjelaska­n dengan baik detail demi detailnya. Sudah tidak ada keraguan untuk pembunuhan berencana,’’ tuturnya. Kalau pembunuhan berencana itu terbukti, ancaman hukuman maksimal Clinton dan Aldo adalah eksekusi mati. (rid/c7/dos)

 ?? ARYA DHITYA/JAWA POS ?? ADEGAN SADIS: Momen ketika Aldo (dua dari kanan) dan Clinton menutup wajah Yayuk sebelum dibunuh.
ARYA DHITYA/JAWA POS ADEGAN SADIS: Momen ketika Aldo (dua dari kanan) dan Clinton menutup wajah Yayuk sebelum dibunuh.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia