Cheongsam Cita Rasa Batik
SURABAYA – Cheongsam atau qipao terus-menerus tampil dengan cita rasa baru. Tak melulu merah. Bahannya juga beragam. Tapi, cita rasanya sebagai pakaian khas perempuan Tiongkok tak langsung lenyap. Salah satu variasi itu adalah cheongsam dengan rasa batik. Itu dikenakan oleh Fanny Justica, Stefanny Yukiko, dan Satria Wijaya dalam fashion show di Bateeq, Grand City, kemarin (9/1)
Mereka mengaku senang mengenakan cheongsam. Bukan karena akan menghadiri acara perayaan khas Tiongkok, tapi memang busana itu tetap asyik dipakai untuk event kasual. ’’Buat jalan-jalan juga oke. Biasanya hang out sama temanteman seperti ini,’’ ungkap Fanny.
Apalagi, lanjut dia, desain cheongsam semakin berkembang. Bahan yang digunakan kian enak. Cutting pun mulai variatif. ’’Jadi, pakainya nyaman buat seharian. Nggak monoton juga,” ungkapnya. Kemarin Fanny mengenakan cheongsam berbahan kain batik Jlamprang asal Pekalongan.
Staf pertokoan Bateeq area Jawa Timur dan Bali Dita Hardiyanti menjelaskan, cheongsam semakin banyak diminati masyarakat. Bukan saja oleh warga Tionghoa. Meski kian variatif, kata Dita,
cheongsam tetap punya ciri khas. Bagian leher melingkar dengan kerah yang tinggi. ’’Bentuk inilah yang dipertahankan,” ucap Dita. Garis kerah juga memanjang hingga ke bagian dada. Model itulah yang membuat leher terkesan lebih menawan. Selain bentuk kerah, ukuran lengan menjadi elemen penting dalam cheongsam. Umumnya, lengan berukuran pendek. ’’Hanya tambahan sedikit biasanya, tapi nggak sampai ke siku,” tambahnya.
Cheongsam juga berkembang dengan variasi warna. Tak harus merah. Desainer Susan Tan memberikan sentuhan warna pastel. Menurut dia, warna pastel inilah yang membuat cheongsam terus diminati. Busana itu bisa hadir dengan rasa hijau, tosca, kuning, krem, dan peach.
Owner Sissae Qipao Surabaya tersebut memilih bahan kain satin duchess pada desainnya. Namun, lanjut dia, satin yang digunakan memiliki kualitas bagus. Dengan begitu, pemakainya tetap merasa nyaman. ’’ Nggak bikin gerah atau kepanasan,” ungkap Susan.
Dengan permainan pastel, model cheongsam dapat masuk di kalangan anak muda. Untuk acara kasual juga dirasa sesuai. Tetap mempertahankan bentuk potongan cheongsam yang khas, Susan menambahkan bordiran di rancangannya.
Setiap busana memiliki bentuk bordiran yang berbeda. Dengan begitu, perempuan yang mengenakan akan selalu merasa dirinya spesial. Dia mencontohkan desain Sissae warna tosca yang dikenakan Claudia Anastasia. Susan memberikan sentuhan bordir di bagian depanbawah dress. Motifnya bambu.
Beda lagi busana warna peach yang dikenakan Claudina Anastania. Motif bordirnya adalah bunga mawar putih di bagian dada. Lalu, dia juga memberikan aksesori gantungan tassel di beberapa bagian kancing dress. ’’Semua tambahan ini membuat busana tetap modern,’’ terangnya. (bri/c17/dos)