Jawa Pos

Pedagang Keleleran Jadi PKL

-

SURABAYA – Relokasi pedagang Pasar Sememi lama ke gedung Pasar Sememi baru (Pasar Bandarejo) tidak berjalan mulus. Ada 80 pedagang yang nasibnya belum pasti. Mereka keleleran di pinggir jalan Sememi–Bandarejo.

Berdasar pantauan Jawa Pos kemarin (9/1), kompleks Pasar Sememi lama sudah dikosongka­n. Kios-kios ditinggalk­an sang pemilik. Beberapa pedagang terlihat mengangkut barang terakhir menuju pasar baru. Akses masuk kios ditutup pagar asbes.

Namun, pemandanga­n yang sangat mengganggu adalah adanya beberapa pedagang yang masih berjualan di sekitar pasar lama. Mereka tampak menggelar dagangan di tepi jalan utama. Ruas jembatan pertigaan dengan Jalan Raya Sememi yang sebelumnya bersih kembali ditempati untuk berdagang. Padahal, berdasar aturan, relokasi harus selesai pada 2 Januari lalu dan pedagang mesti pindah.

Salah seorang pedagang yang keleleran di jalan adalah Jumadi. Dia berjualan di Pasar Sememi bersama sang istri. Jumadi sebenarnya sudah siap pindah ke pasar baru. Namun, tiba-tiba dia tidak kebagian stan. ”Mau pindah gimana, wong tahu-tahu stannya ada yang punya,” ujarnya.

Jumadi berjualan daging ayam. Warga Klakahrejo itu mengaku ber-KTP Surabaya. Kalau memang benar demikian, dia seharusnya tidak repot untuk kembali menempati pasar baru. Pasar Bandarejo dibangun pemkot dengan APBD. Karena itu, warga Surabaya mendapatka­n prioritas untuk menempati stan di pasar tersebut. ”Ada 80 orang yang belum dapat stan. Ya, mereka berdagang di pinggir jalan seperti itu,” keluh Jumadi. (tau/c16/oni)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia