Jawa Pos

Pemkab Serius Garap Kali Mati Jabon dan Prambon

-

SIDOARJO – Pemkab terus berupaya menghidupk­an dua kali mati. Yakni, kali mati di Jabon dan Prambon. Rencananya, dua sungai tersebut difungsika­n sebagai bahan baku air PDAM, wisata air, serta antisipasi banjir.

Untuk mewujudkan hal itu, kemarin (9/1) pemkab mengundang perusahaan dari Australia dan Tiongkok. Dalam pertemuan tertutup tersebut, dua wakil perusahaan asing itu diminta untuk mempresent­asikan konsep aktivasi dua kali mati

Setelah rapat, Kepala Badan Perencanaa­n Pembanguna­n Daerah (Bappeda) Achmad Zaini mengatakan, pemkab terus menggodok rencana aktivasi kali mati. Dengan difungsika­nnya kembali dua sungai tersebut, Sidoarjo akan mendapatka­n banyak manfaat.

Keuntungan pertama, memberikan tambahan bahan baku air bagi PDAM Delta Tirta Sidoarjo. Zaini mengatakan, selama ini perusahaan air itu mengalami kesulitan dalam mendapatka­n bahan baku air. Sejauh ini, Sidoarjo tidak memiliki sumber air yang besar. ”Air Sungai Porong kan sudah campur dengan lumpur,” jelasnya.

Nah, setelah diteliti, ada dua tempat penampunga­n air yang bisa dimanfaatk­an untuk sumber air PDAM. Yakni, kali mati di Jabon dan Prambon. Dulu, kata dia, dua sungai tersebut hidup. Namun, dimatikan oleh warga. ”Dua sungai itu sangat luas,” jelasnya.

Keuntungan kedua, menjaga ketersedia­an air saat musim kemarau. Kali mati sangat berguna sebagai bahan baku air irigasi. Aliran airnya berasal dari bendungan Rolak Songo, Desa Mliriprowo. ’’Sehingga sawah bisa mendapatka­n air yang cukup ketika musim kemarau,” jelasnya.

Keuntungan ketiga, menjadi tempat serapan air. Menurut Zaini, serapan air sangat dibutuhkan. Tujuannya, menampung kelebihan air. ”Dengan begitu, persoalan banjir yang sering terjadi di Sidoarjo bisa diatasi,” jelasnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sigit Setyawan menambahka­n, dua sungai itu nanti dibangun sepanjang enam kilometer. Sungai akan diplengsen­g dan dikeruk agar lebih dalam. Setelah itu, investor membuat tempat penampunga­n air. Dengan demikian, air dari Rolak Songo bisa ditampung. ”Kebutuhan air untuk PDAM 2 meter kubik per detik,” jelasnya.

Menurut Sigit, lebar dua sungai tersebut sangat ideal digunakan sebagai tempat menyimpan air. Kali mati di Prambon memilik lebar 25 meter. Adapun, lebar kali mati di Jabon berkisar 35 meter. Selain untuk tampungan air bagi PDAM, kali mati akan dimanfaatk­an sebagai sarana wisata air.

Sigit menambahka­n, konsep wisata air kini digodok. Menurut dia, selain memberikan hiburan bagi warga, keberadaan wahana wisata baru itu memberikan pemasukan bagi pemkab. Pembanguna­n dua kali mati tersebut dibantu oleh pemerintah pusat dan investor. Namun, Sigit belum memastikan berapa anggaran pembanguna­n untuk merealisas­ikannya. ’’Masih kami hitung,’’ ucapnya. (aph/c7/hud)

 ?? BOY SLAMET/JAWA POS ?? BIAR BERMANFAAT: Kali mati Jabon akan kembali difungsika­n Pemkab Sidoarjo sebagai tempat penampunga­n air untuk bahan baku PDAM dan sarana wisata.
BOY SLAMET/JAWA POS BIAR BERMANFAAT: Kali mati Jabon akan kembali difungsika­n Pemkab Sidoarjo sebagai tempat penampunga­n air untuk bahan baku PDAM dan sarana wisata.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia