Pembentukan Karakter lewat Budaya Antre
KETIKA berbicara budaya antre, banyak kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, antre pembelian tiket, membayar di kasir, dan ke toilet umum. Banyak juga kita jumpai antre pengambilan sembako yang setiap tahun sering memakan korban karena desak-desakan dan saling dorong. Bahkan, sampai ada yang terinjak-injak dan kehabisan oksigen hingga akhirnya meninggal. Itulah sebagian kecil akibat kurangnya pemahaman pentingnya budaya antre di masyarakat kita.
Budaya antre perlu ditanamkan sejak dini. Hal tersebut sangat penting untuk melatih kesabaran, tanggung jawab, dan pengendalian diri. Jadi, apabila kita dalam posisi antre, tidak akan terjadi desak-desakan, saling dorong, saling mendahului, dan berebut posisi paling depan. Salah satu usaha yang perlu diterapkan untuk membangun budaya antre dalam kehidupan sehari-hari adalah pembiasan budaya antre sejak dini.
Mengapa budaya antre sangat penting? Sebab, ketika seseorang sudah menerapkan pembiasaan antre dalam kehidupan sehari-hari, akan didapat hal yang bermanfaat. Misalnya, belajar memanajemen waktu, belajar sabar, belajar saling menghormati dan menghargai, belajar berproses, belajar bersosialisasi dan bertegur sapa, belajar teratur dan rapi, belajar bekerjasama, belajar mempunyai rasa malu saat menyerobot antrean orang lain, dan sebagainya. Hal itulah yang akan perlahan membentuk karakter budaya antre dalam jiwa seseorang.
Rakyat Indonesia terkenal mempunyai pribadi yang ramah. Namun, sifat saling menghormati dan menghargai mulai luntur dan pudar. Sebab, semua orang mementingkan ego masing-masing. Hingga dalam hal kecil seperti antre masih sangat kurang diterapkan dengan baik di kalangan masyarakat.
Hal tersebut sangat berbanding terbalik dengan negara-negara maju. Negaranegara maju sangat mementingkan pendidikan moral sejak dini jika dibandingkan dengan pandai calistung (membaca, menulis, dan berhitung). Sebab, menurut mereka, pendidikan moral sangat penting ditanamkan sejak dini dalam diri anak-anak. Ketika pendidikan moral diberikan kepada anak-anak sejak dini, hal itu akan membawa dampak positif saat mereka dewasa. Hal tersebut sangat memengaruhi anak-anak dalam menerapkan budaya antre.
Untuk itu, sebaiknya kita banyak belajar dari negara-negara maju yang sangat mementingkan pendidikan moral dan menanamkannya sejak dini. Dengan begitu, kehidupan bermasyarakat akan bisa berjalan tertib. Selain itu, apabila mampu mementingkan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi dengan cara mampu mengendalikan ego masing-masing, individunya akan mampu membentuk karakter disiplin. Mereka juga akan mampu menciptakan budaya antre di mana pun mereka berada. (*)Wakil Kepala SMA Progresif Bumi Shalawat