Jawa Pos

Buser Siap Melekan dan Keluyuran di Jalan

-

KASUS perampokan terhadap Muntamah, 50, warga Desa Lowayu, Kecamatan Dukun, menjadi pekerjaan rumah polisi pada awal 2017. Kawanan penjahat tidak membedakan korban, laki-laki maupun perempuan. Masyarakat Kota Giri harus waspada. Minimal bisa menjadi polisi bagi diri sendiri.

Jaringan pelaku kejahatan di Kota Gresik belum ditumpas tuntas. Di antaranya, penjahat spesialis pecah kaca dan tembak ban nasabah bank. Polisi belum bisa memberangu­s anggota komplotan yang mengatasna­makan Kelompok Palembang itu. Ada dua pelaku yang masih berkeliara­n.

Berikutnya komplotan Sairi, 27, warga Desa Berjang, Kecamatan Tragah, Bang- kalan. Sairi adalah begal jalanan yang gagal merampas motor milik Hasan Rafli Ashari, 16, warga Jalan Sunan Giri, Kebomas. Sairi dihakimi massa di kompleks Perumahan Dinari, Kecamatan Manyar. Karena geram, massa nyaris membakar hidup-hidup begal jalanan itu.

”Pengakuan tersangka, sudah beraksi empat kali di Manyar,” ujar Kanitreskr­im Polsek Manyar Ipda Yoyok Mardi P. kemarin (9/1). Sairi tidak sendirian. Seorang temannya berhasil kabur.

Kanit Pidana Umum (Pidum) Satreskrim Polres Gresik Ipda Moch. Dawud menyatakan, antisipasi begal jalanan terus dilakukan. Dia menjabarka­n tiga metode untuk menekan kejahatan jalanan. Yang pertama adalah pos awal. Semua tim buru sergap dan penyidik diterjunka­n ke lapangan lebih awal.

Mereka disebar ke sejumlah titik rawan kriminalit­as. ”Mereka sudah berada di jalanan sejak pukul 06.00 hingga 09.00,” ujar Ipda Dawud di kantornya kemarin. Kedua, mengaktifk­an Kring Serse. ” Tim buser bersenjata mangkal di sejumlah tempat rawan,” jelas perwira dengan satu balok di pundak itu.

Ketiga, tim buser melakukan hunting. De ngan mengendara­i motor trail bertulisan Street Crime Hunter, anggota menyasar perkantora­n dan bank. Terduga yang menunjukka­n indikasi berbuat jahat langsung dikuntit. ”Di tengah jalan, langsung di- pecok (dihentikan dan digeledah, Red),” ujarnya.

Metode hunting itu, papar Dawud, telah membuahkan hasil. Yakni, menggagalk­an perampokan nasabah bank Kelompok Palembang pada Kamis, 29 Desember 2016. Dua di antara tiga pelaku dilumpuhka­n dengan timah panas. Mereka adalah Angel Bertus alias Ajey dan Husen alias Joker.

Selain memburu penjahat jalanan, polisi berupaya menekan pencurian kendaraan bermotor. Tugas memburu dan menangkap pelaku kejahatan itu membuat tim buru sergap seakan tidak pernah tidur malam. (yad/c11/roz)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia