Jawa Pos

Bersenangs­enang Seharian karena Jadi Dewasa

- (AFP/hep/c14/any)

TOKYO – Senin kedua Januari selalu istimewa bagi kaum muda Jepang. Sebab, Negeri Sakura itu merayakan upacara coming of age alias

seijin no hi. Dalam upacara tahunan tersebut, ribuan pemuda dan pemudi yang berusia 20 tahun dinobatkan sebagai laki-laki dan perempuan dewasa. Artinya, mereka boleh mengonsums­i minuman beralkohol.

’’Saya senang. Akhirnya, saya bisa menenggak minuman keras dan pergi ke kelab malam,’’ kata Rumiko Matsumoto. Kemarin (9/1), bersama ribuan teman seusianya, mahasiswa yang tinggal di Kota Tokyo itu sengaja berdandan habis-habisan. Dia mengenakan kimono terbaiknya serta menata rambut dan

make-up di salon. Sebab, gaya busana serta rias wajah dan model rambut itulah yang membedakan remaja dan orang dewasa.

Sesuai dengan tradisi, pemerintah daerah mengadakan pesta penyambuta­n warga dewasa di balai kota masing-masing pada Senin kedua Januari. Di sana ribuan anak muda yang berkumpul dalam balutan busana rapi dan dandanan terbaik akan mendengark­an pidato dari pejabat setempat.

Jika kaum hawa berdandan heboh dari ujung rambut hingga ujung kaki demi menyambut hari istimewa tersebut, pemuda-pemuda yang bakal dilantik menjadi pria-pria dewasa terlihat lebih santai. Mereka memilih berdandan rapi ala pebisnis atau pekerja kantoran dengan mengenakan­m setelan kemeja dan jas. Kemarin sekitar 4 ribu pemuda dan pemudi membanjiri Taman Hiburan Toshimaen di ibu kota. Bukan hanya di Toshimaen, pemuda-pemudi yang baru saja menjadi warga dewasa itu juga memadati Disneyland Tokyo dan taman hiburan lain.

Berdasar tradisi yang berlaku sejak 1876 di Jepang, seijin no hi diikuti para gadis dan lelaki yang usianya mencapai 20 tahun. Tepatnya mereka yang sudah mencapai usia 20 tahun pada 2016 atau berusia 20 tahun ini. Yakni, mulai 1 Januari hingga 31 Maret. Saking istimewany­a perayaan tersebut, pemerintah sampai menjadikan hari itu sebagai hari libur.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia