Astra Akuisisi Tol Cipali dari Saratoga
JAKARTA – Grup Astra meningkatkan investasi di sektor infrastruktur dengan mengakuisisi 22,3 persen saham pemegang konsesi ruas tol Cikopo–Palimanan (Cipali). Konsesi tol selama 35 tahun yang menghubungkan Jakarta–Cikampek dan Kanci– Pejagan tersebut berada di tangan PT Lintas Marga Sedaya (LMS).
Di dalam LMS, terdapat saham PT Bhaskara Utama Sedaya (BUS) sebesar 45 persen dan PLUS Expressways International Berhad asal Malaysia sebesar 55 persen. BUS dimiliki bersama Grup Saratoga sebesar 40 persen dan PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) sebesar 60 persen.
Kepemilikan 40 persen Grup Saratoga di BUS diperoleh melalui PT Interra Indo Resources (Interra). Kepemilikan Interra itulah yang diakuisisi Grup Astra melalui PT Astratel Nusantara. Dengan 40 persen saham BUS itu, Astratel efektif memiliki 18 persen saham LMS sebagai pemilik tol Cipali.
Sebagai satu kesatuan transaksi, Astratel juga mengambil alih piutang terhadap BUS. Jika memenuhi kondisi-kondisi tertentu, piutang itu dapat dikonversikan sebagai tambahan saham. Dengan begitu, nanti kepemilikan saham efektif Astratel di LMS menjadi 22,3 persen.
Presiden Direktur Astratel Irawan Santoso mengatakan, transaksi tersebut membuktikan komitmen Astratel untuk mendukung pengembangan dan pembangunan infrastruktur, khususnya tol.
”Investasi di sektor infrastruktur dilakukan untuk melengkapi dan menyeimbangkan bisnis Astra sekaligus bagian dari cita-cita Astra Sejahtera Bersama Bangsa dan visi Astra 2020 Pride of the Nation,” terang Irawan dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia kemarin.
Ruas tol Cipali memiliki panjang 116,75 km atau merupakan tol terpanjang di Indonesia sejauh ini. Tol itu beroperasi penuh sejak Juni 2015 dengan periode konsesi hingga 21 Juli 2041.
Dengan tuntasnya transaksi tersebut, Astratel memiliki enam ruas jalan tol melalui kepemilikan saham secara langsung ataupun tidak langsung di enam perusahaan. Antara lain PT Marga Mandalasakti yang mengoperasikan tol Tangerang–Merak (72,45 km); Marga Harjaya Infrastruktur yang memiliki konsesi tol Jombang–Mojokerto (40,5 km); dan Marga Trans Nusantara yang mengoperasikan tol Kunciran–Serpong (11,2 km). Juga Trans Marga Jateng yang mengelola tol Semarang–Solo (72,6 km); Trans Bumi Serbaraja yang memiliki konsesi tol Serpong–Balaraja (30 km); dan Lintas Marga Sedaya di ruas tol Cikopo–Palimanan.
Secara total, Astratel dan mitramitra bisnisnya telah mempunyai 342,8 km konsesi tol dan menjadi salah satu perusahaan swasta terbesar dari sisi panjang jalan tol yang dimiliki. (gen/c11/noe)