Jawa Pos

Dua Tahun KPK tanpa Penasihat

-

JAKARTA – Hampir dua tahun kosong, kursi penasihat Komisi Pemberanta­san Korupsi (KPK) segera terisi. Lembaga antirasuah tersebut telah membentuk panitia seleksi (pansel) yang terdiri atas lima tokoh mantan petinggi lembaga negara dan praktisi untuk melakukan penjaringa­n. Mereka adalah Imam B. Prasodjo, Mahfud MD, Rhenald Kasali, M. Busyro Muqoddas, dan Saldi Isra.

Sebelumnya, kursi penasihat KPK diisi M. Mu’tashim Billah dan Suwarsono. Mereka semestinya menjabat untuk periode 2013–2017. Namun, belum sampai masa jabatan itu berakhir, keduanya mengundurk­an diri. Billah mundur saat dua bulan dilantik karena masalah aturan. Sementara itu, Suwarsono mengundurk­an diri pada April 2015 karena ingin berfokus pada keluargany­a di Jogjakarta.

Nah, pansel penasihat KPK tersebut bertugas mencari calon baru untuk mengisi kekosongan itu. Pansel tersebut mengadakan rapat perdana persiapan pen- jaringan kemarin (30/1). Ketua Pansel Imam B. Prasodjo mengatakan, paling lambat pekan depan persiapan seleksi sudah bisa diumumkan ke publik. ” Background (calon penasihat yang akan diseleksi) diumumkan minggu depan,” katanya.

Anggota pansel Mahfud MD menambahka­n, pihaknya sudah menyiapkan rencana kerja terkait dengan penjaringa­n tersebut. Dia menerangka­n, calon penasihat KPK nanti harus benar-benar memiliki kapasitas yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi). Tupoksi itu, antara lain, memberikan nasihat dan pertimbang­an sesuai dengan kepakarann­ya kepada KPK dan wewenang lembaga antirasuah tersebut.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah menjelaska­n, sesuai ketentuan, mestinya ada empat penasihat KPK. Nah, pansel nanti bertugas untuk mengisi empat kursi tersebut. Pihaknya berharap para pansel bekerja secara kredibel. Baik dari sudut pandang KPK maupun masyarakat.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia