Polisi Akan Turunkan Unit Biologi dan Digital Forensik
Untuk Telusuri Situs Skandal
JAKSEL – Firza Husein kini makin pusing. Setelah disebut polisi sebagai bendahara rencana makar oleh polisi, dia tertimpa aib. Sebuah situs muncul, menggambarkan dia dan imam besar FPI Habib Rizieq bermesraan. Bahkan lengkap dengan foto dirinya yang tak mengenakan baju.
Polisi menyatakan akan menelusuri dan memastikan keaslian foto yang diunggah dalam situs tersebut. Kepala Bidang Humas (Kabidhumas) Polda Metro Kombespol Argo Yuwono menyatakan akan melibatkan unit biologi dan digital forensik. Menurut dia, dua tim itu dapat membantu dalam menemukan fakta penyelidikan. ”Bakal menganalisis beberapa foto tubuh yang beredar dalam polemik kasus ini,” tutur mantan Kabidhumas Mapolda Jawa Timur tersebut kemarin.
Selain itu, lanjut Argo, kepolisian bakal mendatangkan pakar dari bidang teknologi informasi (TI). Namun sayang, Argo enggan membeberkan identitas pakar yang ditunjuk kepolisian. ”Saya masih belum bisa menginformasikan siapa yang menjadi pakar IT ( information technology),” terang Argo. Kemudian, saat ditanya kapan pakar itu didatangkan, dia memastikan secepatnya. ”Secepat mungkin. Kalau bisa pekan ini, ya pekan ini,” tambah pria yang menjabat Kabidhumas Polda Metro sejak November tahun lalu itu
Pria kelahiran Jogjakarta tersebut membeberkan kronologi kepolisian mendapat kasus itu. Semua berawal dari kegiatan patroli siber dari unit cyber crime direktorat reserse kriminal khusus (ditreskrimsus). Kegiatan itu dilakukan Minggu lalu (29/1). Ada beberapa situs yang tengah melakukan aktivitas melanggar hukum. Salah satunya adalah situs tersebut. ”Dugaan sementara, situs itu bermuatan pornografi,” jelas Argo.
Argo menyebutkan, bila dalam penyelidikan kepolisian dapat dibuktikan kasus itu mengandung unsur pidana, Rizieq dan Firza bakal disangka dengan pasal pornografi. Namun, semua itu, menurut Argo, tidak mudah. Dibutuhkan penyelidikan untuk menemukan fakta-fakta secara benar. ”Sekali lagi, kepolisian memproses kasus itu secara independen dan objektif. Tidak ada intervensi atau pesanan dari yang lain,” tutur dia.
Dikonfirmasi secara terpisah, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochamad Iriawan menyatakan menyerahkan pengusutan kasus tersebut kepada penyelidik. Dia percaya bahwa penyelidik bakal mengusut perkara itu secara profesional dan independen. ”Tunggu hasil penyelidikan saja,” katanya. Kemudian, berdasar penelusuran Jawa
Pos, situs tersebut memang menampilkan beberapa konten yang tidak senonoh. Gambar tubuh yang mirip Firza Husein bertebaran di situs tersebut. Situs itu juga menampilkan
capture perbincangan dari aplikasi WhatsApp yang diduga terjadi antara Rizieq dan Firza.
Sementara itu, Sekretaris FPI Jakarta Novel Bamukmin enggan berbicara banyak soal kasus tersebut. ”Sekarang lihat saja bahasanya. Itu bukan bahasanya beliau (Habib Rizieq, Red),” ucapnya. Dia mengatakan bahwa banyak pihak yang menginginkan Rizieq terkena masalah.
Firza ditetapkan sebagai tersangka makar oleh kepolisian pada 2 Desember 2016. Hingga kemarin, pihak kepolisian terus menyidik kasus tersebut. Kasus makar belum tuntas, kini perempuan itu tersandung perkara lagi.
Tidak jauh berbeda dengan Firza. Rizieq juga tengah dihadang beberapa kasus. Ada dua kasus yang sedang diproses hukum dan menjadikan Rizieq sebagai saksi. Pertama, dugaan ujaran kebencian kepada keluarga pahlawan atau yang lebih dikenal dengan kasus palu arit. Kedua, kasus penghinaan terhadap Pancasila. ( sam/ c11/ ano)