Satu Pengedar Narkoba Ditembak Mati
Dua Temannya Ditembak, Tujuh Lainnya Ditangkap
JAKBAR – Satnarkoba Polrestro Jakbar kemarin mendapat tangkapan besar. Mereka menembak mati seorang bandar narkoba, menembak kaki dua anggota sindikat lainnya, dan membekuk tujuh lainnya. Selain itu, mereka menyita 1,8 kg tembakau gorila; 7,2 kg sabu-sabu; dan 600 butir happy five.
Menurut Kasatnarkoba Polrestro Jakbar AKBP Suhermanto, sindikat itu berupaya memasukkan narkoba tersebut dari Medan ke Jakarta. ’’ Tapi berhasil kami gagalkan,’’ ucapnya. Dalam upaya itu, sempat terjadi perlawanan. Akibatnya, seorang bandar bernama BT tewas setelah berusaha melawan petugas serta AY dan AD ditembak kakinya saat berusaha kabur.
Sementara itu, tujuh pelaku lainnya seperti DC, LA, AV, FR, RA, ES, dan AS aman-aman saja karena sudah menyerah tanpa perlawanan. Demi meringkus jaringan tersebut, pihaknya sudah mengintai melalui medsos selama dua minggu. Berbagai media sosial seperti Instagram dan Facebook ditelusuri untuk mendapatkan jaringan itu. Sebab, jaringan tersebut menjualkan barang jenis tembakau gorila melalui medsos.
’’Kami juga melakukan penyamaran seolah ingin melakukan pembelian,’’ tutur Suhermanto, sembari menjelaskan tiga pelaku awal penangkapan adalah FR, AV, dan LA yang ditangkap di kawasan Cipi- nang, Jakarta Timur, pada 25 Januari.
Dalam penggerebekan itu pula, petugas mengamankan 1,8 kg bubuk cokelat mengandung AB-Fubinaca yang digunakan untuk bahan pembuatan tembakau gorila beserta beberapa paket siap edar. ’’ Tembakau ini tersimpan rapi dan siap dikirimkan ke kota-kota besar melalui ekspedisi,’’ tambahnya.
Melalui informasi yang dihimpun, polisi mengembangkan pengusutan kasus tersebut. Termasuk berhasil mengindikasi akan adanya pengiriman paket narkoba sabu-sabu dari Guangzhou-Malaysia untuk dikirimkan ke Jakarta melalui Tanjung Balai, Sumatera Utara.
Berbekal informasi itu, polisi memutuskan peredaran dengan terbang ke Sumatera Utara. Empat pelaku bisa diamankan, satu di antaranya harus tertembak mati. Yakni, BT saat berusaha melawan petugas dengan menabrakkan kendaraannya. ’’Kami juga tengah memburu tiga orang lain yang diduga menjadi bandar dan otak dari jaringan ini,’’ ucap Suhermanto.
Kepala Urusan Pembinaan dan Operasional Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKP Taufik Ikhsan menyatakan masih mendalami kasus tersebut. Penyisiran terhadap jaringan itu masih dilakukan demi mengungkap bandar besar. Sangat mungkin jaringan tersebut telah mengakar dan digerakkan seseorang di kawasan Jakarta. ’’Mereka mengaku sudah enam bulan menggerakkan jaringan tersebut,’’ tuturnya. (gum/c17/ano)