Sabuk Merah RI–Timor Leste Putus
Tim Intel Kejari Belu Usut Penyebab Kejadian
ATAMBUA – Jalan sabuk perbatasan yang melintasi Desa Sadi dan Desa Sarabau, Kecamatan Lasiolat, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, sejak Jumat (27/1) putus sepanjang lebih dari 75 meter. Akibat kejadian itu, transportasi darat melalui jalur Jalan Sabuk Merah perbatasan Indonesia–Timor Leste macet total. Bencana tersebut terjadi karena hujan deras yang mengguyur wilayah itu beberapa waktu lalu.
Seluruh permukaan ruas jalan hotmix yang dikerjakan PT Nindya Karya (NK) dengan dana APBN 2015–2016 senilai miliaran rupiah longsor sedalam lebih dari 5 meter dari permukaan jalan. Patahan jalan hotmix juga bergeser dari posisi jalan semula sepanjang lebih dari 4 meter.
Kepala Desa Sadi, Kecamatan Tasifeto Timur, Antonius Laka Mali kemarin siang (30/1) menyatakan, mobilisasi warga ke pusat kecamatan sejak Jumat akhir pekan lalu terhambat.
’’Selama ini kalau ada urusan di kantor camat, kami cukup buang waktu 30 menit. Sejak Jumat lalu, kami harus buang waktu berjam-jam karena harus putar lewat Fatu Benano. Sebab, jalan sabuk perbatasan di Asulait wilayah Desa Sarabau putus Jumat lalu,’’ jelasnya.
Menurut Antonius, penyebab putusnya ruas jalan sabuk perbatasan yang lokasinya cukup dekat dengan wilayah desanya itu belum bisa dipastikan. Yang jelas, hujan turun terus-menerus di wilayah itu sejak akhir pekan lalu. ’’Bisa jadi akibat
konstruksi jalan yang kurang kuat karena pemadatan yang kurang benar. Bisa juga karena faktor tanah yang tidak stabil,’’ jelasnya.
Kepala Dinas PU dan Perumahan Kabupaten Belu Maria Cornelia Eda Fahik yang dimintai konfirmasi oleh Timor Express ( Jawa Pos Group) kemarin siang menjelaskan, putusnya jalan sabuk perbatasan rute Sadi–Sarabau tersebut sudah sampai ke telinga PPK dan satker yang menangani jalan. ’’Kemarin tim dari PPK dan satker datang ke lokasi. Saat ini dicarikan jalan keluar terbaik untuk menangani kerusakan jalan itu. Kita tunggu saja penanganannya,’’ katanya.
Putusnya jalur Sadi–Sarabau tersebut juga mendapat perhatian dari Kasi Intel Kejari Belu Charles Hutabarat dan sejumlah jaksa setempat. ’’Kami ingin kroscek informasi kejadian ini. Karena itu, kami datang ke lokasi,’’ tegasnya di lokasi kemarin siang.
Putusnya jalur tersebut juga mendapat perhatian dari aparat kepolisian. Komandan Kompi Brimob Subden II-A Pelopor Belu Iptu Didi Wahyu dan anggotanya turun ke lokasi kejadian. Didi membenarkan bahwa jalan sabuk perbatasan di wilayah Asulait putus total.
’’Waduh, jalan putusa parah, Bang,’’ ungkapnya. (ogi/c5/ami)