Jawa Pos

Target Pemulangan TKI Susut

-

JAKARTA – Kementeria­n Sosial (Kemensos) harus kembali memangkas pengeluara­n demi penghemata­n anggaran. Salah satu alokasi anggaran yang ikut terpangkas adalah dana untuk pemulangan TKI yang dideportas­i dari Malaysia. Setelah tahun lalu TKI yang dipulangka­n berkurang dari 20 ribu menjadi 18 ribu, tahun ini jatahnya semakin sedikit.

” Tahun ini, dengan berat hati, karena ada pemotongan signifikan, APBN dari 18 ribu jadi hanya untuk 10 ribu,” kata Direktur Direktorat Rehabilita­si Sosial Tuna Sosial (RSTS) Sony Manalu kepada Jawa Pos kemarin (30/1).

Padahal, setiap tahun jumlah TKI yang dideportas­i dari Malaysia dan ditangani Kemensos jumlahnya 20 ribu. Sony memerinci, jika dihitung-hitung, satu TKI membutuhka­n dana Rp 1,5 juta selama proses pemulangan. Mulai biaya tempat tinggal, makan, pakaian, kebutuhan lainnya, transporta­si, serta uang saku.

Jika setiap tahunnya ada 20 ribu TKI yang harus ditangani, Kemensos setidaknya membutuhka­n dana Rp 30 miliar. Itu baru kebutuhan TKI. Belum termasuk penunjangn­ya. Seperti monitoring, rapat koordinasi, dan lainnya yang juga membutuhka­n biaya. ”Pada 2017 ini, saya menganggar­kan sekitar Rp 25 miliar untuk 10 ribu TKI,” ungkap Sony.

Dengan pemotongan hampir setengahny­a, Kemensos dipastikan ketar-ketir. Gelombang TKI yang dideportas­i dari Malaysia tentu tidak bisa dikurangi. Tak mungkin Kemensos meminta Malaysia untuk sementara waktu tidak mendeporta­si para TKI itu karena anggaranny­a kurang. ”Sekarang kami akan harapkan hibah langsung atau istilahnya dana UKS dan APBNP 2017 untuk tutupi itu,” terang Sony. ”Jika di tengah jalan APBN habis, kami akan minta kebijakan Ibu Mensos yang memang punya kewenangan untuk itu,” ucapnya. (and/c11/oki)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia