Kerap Lolos karena Punya Tim Pantau
Dua Residivis Curanmor Dibekuk
SURABAYA – Pelarian duo residivis curas, Rendra Styono Putra dan Yuda Ardyono, berakhir. Hampir setahun mereka selalu bisa menghindari sergapan polisi. Pelaku kerap berpindah-pindah tempat persembunyian.
Rendra dan Yuda merupakan anggota kelompok curas yang tak segan melukai korban. Mereka berjumlah delapan orang. Tiga orang lebih dulu masuk bui. Tiga lainnya masih diburu korps seragam cokelat. ”Kami mengincar orang pacaran atau perempuan karena lebih gampang diancam,” ujar Rendra sambil menundukkan kepala di Mapol- restabes Surabaya kemarin (30/1).
Saat beraksi, mereka berbekal sangkur sepanjang 50 cm. Selain membawa sajam, mereka selalu menenggak pil Lexotan sebelum beroperasi.
Berdasar catatan kepolisian, para pelaku beraksi di dua lokasi. Pertama Februari tahun lalu. Kala itu ada seorang perempuan yang berhenti di pinggir Jalan HR Muhammad.
Tanpa banyak cakap, Rendra langsung mendorong korban hingga tersungkur. Kunci kontak yang masih nyantol memudahkan pelaku untuk membawa kabur motor korban. Honda Vario hitam itu lalu dilempar ke Bangkalan.
Aksi kedua dilakukan di tengah kota, yakni Jalan Prof Dr Moestopo. Yang diincar adalah motor jenis sport.
Untuk melarikan motor ke Madura, pelaku punya trik. Terutama untuk menghadapi metode penyekatan yang diterapkan polisi di Jembatan Suramadu. Pelaku punya tim pantau untuk mengawasi jembatan.
Karena itu, kini polisi mengubah metode razia. ”Kami terapkan random time agar tidak memudahkan pelaku lolos,” ujar Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Shinto Silitonga. ( did/c10/fal)