Jawa Pos

Dishub Butuh Mobil Pengurai Macet

-

SIDOARJO – Sejumlah ruas di wilayah Sidoarjo makin hari makin padat saja. Pertumbuha­n jumlah penduduk dan kendaraan menjadi faktor penyebabny­a. Terutama di sepanjang jalur utama mulai Jalan Waru hingga Jenggolo. Salah satu simpul kemacetan adalah perempatan Gedangan.

Banyak faktor yang membuat perempatan Gedangan seolah menjadi titik ’’neraka’’

Sejumlah kebijakan pun terus dilakukan. Pendirian balai pelatihan kerja dan pendidikan vokasi digencarka­n. Pemkab juga memberikan perhatian lebih terhadap sektor pendidikan. Alokasi anggaran pendidikan terus naik. Dengan demikian, kualitas SDM anak didik di Kota Delta semakin unggul.

Dalam beberapa tahun terakhir, Sidoarjo patut berbangga terkait bidang pendidikan. Tahun lalu, Sidoarjo empat kali berturuttu­rut menyandang predikat terbaik se-Jatim untuk rerata ujian sekolah tingkat SD. Nilai rerata ujian sekolah kabupaten mencapai 85,31 tahun lalu.

Begitu pula jenjang SMA dan SMK. Nilai rerata ujian nasional (unas) SMA/MA di Kota Delta memperoleh peringkat kedua seJatim, yaitu 72,15. Untuk rerata unas jenjang SMK se-Jatim, Sidoarjo masuk peringkat ketiga dengan nilai 68,66. Sementara itu, Surabaya sama sekali tak masuk peringkat tiga besar tahun lalu.

Hal tersebut memberikan kebanggaan tersendiri. Sebab, kualitas pendidikan di Sidoarjo relatif unggul. Mulai tahun ini, ’’jabang bayi’’ Sidoarjo tak ingin kalah dari Surabaya untuk menerapkan sekolah gratis. ’’Kami akan terus mempertaha­nkan kualitas pendidikan,” ujar Mustain Baladan, kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sidoarjo.

Terkait inovasi untuk sejumlah layanan di bidang kepolisian, Sidoarjo juga pantas berbangga. SKCK Online, aplikasi berbasis IT yang diciptakan Polresta Sidoarjo, memperoleh banyak penghargaa­n. Bahkan, pekan lalu, aplikasi itu diikutkan pada Pameran Pelayanan Publik Polri Berbasis Teknologi dan Informasi yang diselengga­rakan dalam Rapat Pimpinan (Rapim) Polri 2017 di gedung STIK PTIK.

Selain Kapolda di seluruh Indonesia, rapat tersebut dihadiri Presiden Joko Widodo. Bahkan, presiden mengunjung­i stan aplikasi SKCK Online Polresta Sidoarjo. ’’Inovasi ini semata-mata bertujuan memberikan pelayanan publik yang ramah, cepat, dan tepat,’’ jelas Kapolresta Sidoarjo Kombespol Muhammad Anwar Nasir.

Layanan terhadap pencari keadilan di Kota Delta menjadi salah satu contoh keunggulan jika dibandingk­an dengan kota/ kabupaten lain. Di Pengadilan Negeri (PN) Sidoarjo, semua layanan juga semakin mudah. Yakni, berbasis IT dan dapat diakses dari berbagai tempat. Mulai sistem informasi denda hingga layanan permohonan surat keterangan tak pernah tersangkut perkara pidana.

”Aplikasi sistem surat permohonan langsung terhubung ke SIPP (Sistem informasi Penelusura­n Perkara, Red),” ucap Ketua PN Sidoarjo Ifa Sudewi. Dengan inovasi tersebut, rekam jejak pemohon bisa diketahui secara akurat.

Penerapan sidang tilang tanpa kehadiran pelanggar pun sudah berjalan. Sejak pekan lalu, para pelanggar lalu lintas yang tidak dapat menghadiri sidang dapat mengakses info denda. Cukup mengeklik website pengadilan, info tilang dapat diketahui secara gamblang. ”Besaran denda sudah diputuskan hakim,’’ katanya. Rencananya, sistem itu diterapkan di Surabaya awal bulan depan.

Selain itu, PN Sidoarjo memiliki sidang ramah anak. Layanan tersebut diapresias­i Mahkamah Agung (MA). Ada ruang sidang khusus untuk mengadili pelaku tindak pidana di bawah umur. Ruangan itu dilengkapi sistem pemeriksaa­n saksi korban dengan teleconfer­ence. Tersedia audio to text recording (ATR) untuk merekam hasil rapat. Ucapan tertulis otomatis tanpa notulen. ’’ Tinggal di- print,’’ ujar Ifa.

Keunggulan tersebut berbuah predikat A ”Excellent”. Yakni, predikat yang tidak diperoleh semua pengadilan. Termasuk pengadilan di Kota Pahlawan dengan tipe dan kelas yang sama.

Ketua DPRD Sidoarjo Sullamul Hadi Nurmawan mengakui, peluang mengejar ’’orang tua’’ Surabaya dari sisi kekuatan modal APBD sangat kecil. Sebab, Surabaya merupakan ibu kota provinsi. Meski demikian, pihaknya mengapresi­asi kinerja Pemkab Sidoarjo yang dari tahun ke tahun berhasil mendongkra­k kekuatan APBD. Pada 2017, kekuatan APBD Sidoarjo menembus Rp 4,2 triliun.

’’Kami mendorong seluruh pihak terus berinovasi untuk meningkatk­an pelayanan kepada masyarakat,’’ tutur Wawan, panggilan akrab kader Partai Kebangkita­n Bangsa (PKB) itu.

Dia menambahka­n, salah satu keunggulan ’’jabang bayi’’ Sidoarjo adalah usaha kecil dan menengah (UKM). Sejumlah desa/kelurahan memiliki potensi UKM. Bahkan, tidak sedikit usaha yang mendunia. Karena itu, Sidoarjo layak menyandang kota UKM atau city of entreprene­ur. Potensi tersebut akan terus diberdayak­an pemkab. Misalnya, rutin menggelar bazar dan membantu membuka pasar, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, para perajin memperoleh pelatihan dan pendamping­an.

Di bidang layanan kesehatan, puskesmas di setiap kecamatan di Sidoarjo tak pernah tutup. Selama 24 jam, puskesmas tersebut buka untuk melayani masyarakat. ”Pendidikan dan kesehatan menjadi perhatian serius. Tahun ini, kami juga membangun rumah sakit di wilayah Surabaya Barat,” ucap Wawan. (ayu/jos/may/aph/c18/hud)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia