Jawa Pos

Sering Berlatih Tai Chi, Tak Pernah Sakit Lagi

Penyakit jantung koroner (PJK) menjadi masa lalu yang kelam bagi Tining Suyadi. Dua puluh tahun lalu, dia berjuang untuk bangkit. Senam pernapasan menjadi pahlawanny­a.

- ARIF ADI WIJAYA

PANGGUNG segi empat berukuran 2 x 2 meter disiapkan pada Minggu pagi (29/1). Ratusan orang sudah berkumpul. Ketua DPC Persatuan Olahraga Pernapasan Indonesia (Porpi) Gresik Tining Suyadi tampak berada di antara mereka, di depan gedung Wahana Ekspresi Poesponego­ro (WEP). Kemudian, empat perempuan naik ke panggung. Mereka adalah Isna, Yunta, Enil, dan Vian. Keempatnya merupakan instruktur Porpi yang siap memandu senam di acara Minggu Sehat Jawa Pos.

Di sisi panggung, Tining Suyadi ikut senam. Perempuan 56 tahun tersebut dikenal sebagai senior dalam olahraga pernapasan. Namun, dia tidak ikut naik panggung. ”Gantian yang muda (yang memandu, Red),” katanya, lantas tertawa.

Tining memang sangat akrab dengan olahraga pernapasan. Mulai senam jantung sehat hingga tai chi. Maklum, ibu dua anak itu bergelut dengan olahraga pernapasan sejak 1982.

Saat itu dia berusia 21 tahun. Meski sudah mengenal beberapa jenis olahraga pernapasan, Tining suka bolos ketika latihan. ”Namanya juga anak muda. Jadi belum bisa rutin,” terangnya.

Ketika berusia 36 tahun, Tining menderita penyakit jantung koroner (PJK). Pemicunya adalah pola makan yang kurang bagus. Salah satunya gemar menyantap makanan berlemak. ”Me- mang, di keluarga, ada riwayat yang menderita PJK,” ungkapnya.

Tining tidak segera memeriksak­an kondisinya. Hingga dua tahun berlalu, ketika berusia 38 tahun, PJK menyerang. Dadanya sakit luar biasa. Keluarga membawa Tining ke RS Semen Gresik. Perempuan kelahiran 6 Oktober 1961 itu harus dirawat sampai dua pekan penuh. ”Sejak saat itu, mulai hati-hati,” ucapnya.

T ini n g menjaga pola makan. Selain itu, dia rajin melakukan senam pernapasan .” Hampir setiap hari. Ingin tetap sehat,” jelasnya.

Pada 2008, dia resmi didaulat menjadi ketua Porpi. ”Beliau termasuk orang yang semangat di organisasi,” kata Imam Muhammad Ikhwan, penasihat Porpi Gresik yang juga wakil ketua Porpi Jatim bidang organisasi.

Menurut dia, Tining adalah sosok yang mengayomi. Hal itu terlihat dari caranya memimpin organisasi. ”Harusnya cuma dua periode. Lantaran dipercaya, dilanjutka­n sampai hampir tiga periode,” paparnya.

Tining memberikan alasan mengapa harus rajin senam. Menurut dia, senam pernapasan memberi banyak manfaat untuk kesehatan. Banyak gerakan yang bisa melatih organ dalam tubuh. Misalnya, gerakan tai chi.

Tai chi, lanjut dia, merupakan salah satu bela diri Tiongkok yang populer di Indonesia. Masuk pada 1985, kini tai chi dipakai untuk gerakan senam. Ada yang menyebut tai chi sebagai proses meditasi melalui gerakan.

Setiap gerakan memiliki teknik pernapasan yang berbeda. Kombinasi gerakan dan pernapasan dipercaya bermanfaat bagi kesehatan. Terutama untuk penyakit kronis seperti jantung dan hipertensi.

Salah satunya adalah gerakan openning. Kaki berada pada satu garis. Lalu, kaki kiri ditekuk 90 derajat. Posisi tangan membentuk lingkaran besar. Kemudian, kedua tangan diayun ke atas sambil posisi badan agak ditekuk.

Gerakan tersebut diikuti dengan pernapasan perut. Mengambil napas ketika posisi kuda-kuda, lalu dikeluarka­n ketika mengayunka­n tangan ke atas. Diulangi pada gerakan selanjutny­a. Tai chi membuat Tining tidak lagi pernah mengalami gangguan kesehatan. (*/c16/roz)

 ?? ADI WIJAYA/JAWA POS ?? OLAH PERNAPASAN: Tining (berkerudun­g) melakukan gerakan tai chi bersama Yunta, Isna, Eni dan Vian di gedung WEP.
ADI WIJAYA/JAWA POS OLAH PERNAPASAN: Tining (berkerudun­g) melakukan gerakan tai chi bersama Yunta, Isna, Eni dan Vian di gedung WEP.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia