Jawa Pos

Empat Ribu Warga Gresik Menganggur

Disnaker Siapkan 10 Bidang Pelatihan Kerja

-

GRESIK – Jumlah penganggur­an cukup tinggi. Terutama yang masuk usia produktif. Berdasar data Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Gresik, saat ini terdapat empat ribu orang berusia 18–35 tahun yang kebingunga­n mencari pekerjaan.

”Tidak hanya menjadi penganggur­an karena PHK. Banyak pula yang lulus SMA, tetapi sulit mendapatka­n pekerjaan,” kata Kepala Bidang (Kabid) Pelatihan Kerja Disnaker Gresik Dyah Prasasti Saptorini kemarin (30/1). Pernyataan itu disampaika­n di selasela acara mapping dan sosialisas­i pelatihan kerja 2017 di Kantor Kecamatan Gresik Kota.

Tingginya angka penganggur­an disebabkan berbagai faktor. Misalnya, perusahaan tutup atau mengurangi jumlah pegawai. Dalam kondisi tersebut, karyawan yang kemampuann­ya tidak sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan perusahaan sudah pasti akan di-PHK. Kompetensi itulah yang menjadi problem.

Dyah menyatakan, pihaknya tidak tinggal diam terkait problem tersebut. Institusi itu sudah berupaya mengurangi angka penganggur­an dengan mengadakan pelatihan. Tujuannya, para penganggur­an punya kompetensi dan keahlian yang dibutuhkan perusahaan di Gresik. ’’Kami terus berupaya mengurangi penganggur­an. Tahun ini kami mengundang 860 orang untuk mengikuti pelatihan kerja,’’ paparnya.

Pelatihan kerja tahun ini, kata Dyah, memang berbeda. Pada 2016 pihaknya menyiapkan lima bidang pelatihan kerja. Untuk tahun ini, ada sepuluh bidang unggulan yang ditawarkan. ’’Pemilihan bidang disesuaika­n dengan kebutuhan lapangan kerja di Gresik. Terutama sektor industri,’’ katanya.

Salah satu jenis pelatihan adalah pengoperas­ian alat berat. ”Pembelajar­an tentang mekanika dipilih karena banyak industri yang memanfaatk­an operator alat berat dari luar daerah,” lanjutnya.

Menurut Dyah, program pelatihan tidak hanya diperuntuk­kan bagi penganggur­an. Kegiatan tersebut lebih mengarah kepada masyarakat berpenghas­ilan rendah (MBR). Pelatihan diharapkan mampu meningkatk­an taraf hidup dan pendapatan. Agar tepat sasaran, disnaker mengganden­g karang taruna (kartar).

’’Kendala pelatihan tetap pada anggaran yang terbatas. Nah, kami memiliki beberapa sumber alternatif,’’ katanya. Perempuan asli Gresik itu menyebutka­n, penciptaan tenaga kerja handal bakal disokong pemerintah pusat. Tahun ini seratus orang bakal dilatih dengan dana APBN.

Disnaker, lanjut Dyah, bakal melobi perusahaan. Mereka meminta perusahaan ikut andil melalui program CSR. Industri diharapkan turut membantu pengadaan pelatihan kerja di sekitarnya. ’’Memang belum maksimal. Masih satu perusahaan yang melakukann­ya,’’ imbuhnya.

Seleksi pelatihan kerja disnaker direncanak­an mulai Februari. Saat ini pemkab masih melakukan sosialisas­i ke kecamatan. Alokasi pelatihan untuk tahun ini naik empat kali lipat. Nilainya mencapai Rp 4 miliar. Tahun lalu disnaker melatih 250 orang.

Ketua Kartar Gresik Ika Hidayat menyambut baik langkah pemkab. Dia menilai, tantangan pemuda ke depan memang kompleks. Tenaga kerja asing (TKA) terus masuk, sedangkan pekerja luar daerah juga menjamur. (hen/c21/ai)

 ?? GRAFIS: ANDREW/JAWA POS ?? Sumber: Disnaker Gresik
GRAFIS: ANDREW/JAWA POS Sumber: Disnaker Gresik

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia