Jawa Pos

Buka Poli Paliatif Tahun Ini

-

GRESIK – Belum ada satupun rumah sakit (RS) di Kota Giri yang memiliki poli paliatif. Meski begitu, dua RS sudah menjalanka­n layanan paliatif. Yaitu, RS Semen Gresik dan RS Petrokimia. Tahun ini ada tiga rumah sakit yang akan membuka poli paliatif.

Direktur RS Petrokimia dr Ahdian Saptavani menyatakan, poli paliatif pernah dibentuk pada 2012. Namun, layanan di poli tersebut hanya berjalan sekitar setahun. Sebab, ada rotasi di internal manajemen. Selain itu, tidak banyak yang mengetahui adanya poli paliatif di RS Petrokimia saat itu. ’’Jadi tidak jalan,’’ ujarnya kemarin (30/1). Dokter yang akrab disapa Ivan tersebut mengatakan, meski tidak ada poli, layanan paliatif tetap berjalan hingga sekarang. ’’Layanan tersebut diberikan ketika ada pasien kanker stadium lanjut yang dirawat inap,’’ tuturnya.

Ivan menuturkan, ada beberapa dokter yang dilibatkan. Di antaranya, dokter spesialis paru, penyakit dalam, dan bedah onkologi. ’’Penanganan­nya kolaborasi antardokte­r spesialis. Bergantung jenis kanker yang diderita,’’ jelasnya. ’’ Jumlah pasiennya banyak. Yang stadium lanjut hampir 60 persen daripada stadium awal,’’ tambahnya.

Hal serupa dilakukan RS Semen Gresik. Meski tidak memiliki poli, banyak pasien kanker stadium lanjut yang ditangani RS terebut. ’’Layanan tetap berjalan,’’ kata Humas RS Semen Gresik Fatoni.

Menurut dia, RS Semen Gresik sudah memiliki spesialis bedah onkologi. Karena itu, layanan untuk pasien kanker stadium lanjut bisa diberikan. ’’Tidak sedikit yang melakukan kemoterapi,’’ jelasnya.

Dua RS di bawah manajemen perusahaan pelat merah itu berencana membuka poli paliatif tahun ini. Dengan begitu, layanan untuk pasien kanker stadium lanjut bisa lebih optimal. ’’Poli paliatif yang pernah dibentuk dulu akan diaktifkan lagi,’’ papar Ivan.

RSUD Ibnu Sina yang merupakan rumah sakit rujukan kawasan pantai utara (pantura) justru tidak memiliki tenaga medis untuk layanan paliatif. ’’Sudah mengajukan (tenaga medis, Red) ke pemerintah,’’ tutur Wakil Direktur Pelayanan Medik RS Ibnu Sina dr Harita Khasun.

Perempuan yang biasa disapa Harita itu menerangka­n, ada beberapa tenaga medis yang pernah mendapatka­n pelatihan untuk layanan paliatif. Namun, yang bersangkut­an sudah menjabat di posisi lain. (adi/c15/ai)

Sudah mengajukan (tenaga medis, Red) ke pemerintah.’’ dr Harita Khasun Wakil Direktur Pelayanan Medik RS Ibnu Sina

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia