Jawa Pos

Balada Perampok Klub Kaya

-

LIVERPOOL – Robin Hood Premier League. Itulah sindiran yang banyak bertebaran di meme-meme tentang Liverpool. Mereka merampok angka dari tim elite yang kaya, lalu kehilangan poin ketika melawan tim ecek-ecek yang miskin. Apakah cerita yang sama akan terulang tengah pekan ini?

Setelah menjalani pekan yang buruk dengan tiga kekalahan beruntun dari tim yang kelasnya di bawah mereka, Liverpool akan menghadapi tim kaya. Klub berjuluk The Reds itu bakal menjamu penguasa klasemen sementara Chelsea di Anfield dini hari nanti (siaran langsung beIN Sports 1 pukul 02.45 WIB).

Mental tanding Jordan Henderson dkk memang sedang berada di titik terendah. Mereka baru saja kehilangan peluang gelar di dua ajang dalam sepekan. Mereka disingkirk­an Southampto­n di semifinal Piala Liga (25/1) dan disisihkan Wolverhamp­ton Wanderers di Piala FA (28/1).

Akibatnya, satu-satunya harapan Liverpool meraih gelar musim ini adalah melalui Premier League. Sebab, mereka tidak bermain di pentas Eropa. ”Hanya ini (Premier League) harapan kami. Jadi, jangan ada lagi yang mengganjal kami, sekalipun itu Chelsea,” koar kiper Liverpool Simon Mignolet kepada situs resmi klub.

Kekalahan oleh Chelsea tidak hanya merusak peluang mereka, tetapi juga bisa membuat mereka tersingkir dari empat besar klasemen sementara. Saat ini Liverpool berada di posisi keempat dengan 45 poin alias tertinggal 10 angka di belakang Chelsea yang berkuasa.

Lagi pula, kekalahan akan membuat keangkeran Anfield musim ini benar-benar lenyap tanpa bekas. Bagaimana tidak, mereka sudah kalah dalam tiga laga kandang beruntun. Kalau kembali kalah dini hari nanti, ini adalah rekor terburuk yang mengulang catatan 94 tahun silam. Ketika itu, mereka mengalami empat kekalahan kandang beruntun yang terjadi pada 24 November hingga 25 Desember 1923.

Musim ini, Liverpool memang pernah mengalahka­n Chelsea. Itu terjadi pada pekan kelima Premier League pada 17 September dengan skor 2-1 di Stamford Bridge. Namun, ada yang perlu diperhatik­an, kala itu pelatih Chelsea Antonio Conte belum menerapkan skema 3-4-3 yang dahsyat itu.

Meski performa sedang labil, pelatih Liverpool Juergen Klopp tetap percaya diri dengan pasukannya untuk mengulang sukses pertemuan pertama musim ini. ”Ini masih skuad terbaik meski kalah dalam tiga laga. Tidak ada yang berubah. Hanya mood di sekitar kami saja yang berubah (setelah rentetan kekalahan),” katanya.

Situs This Is Anfield dalam analisisny­a menyebut tidak ada salahnya apabila pada laga krusial nanti Klopp menjajal bermain back three. Seperti upaya mirroring yang pernah dilakukan klub-klub lawan Chelsea agar mengimbang­i formasi 3-4-3 ala Antonio Conte. Meski, baru Tottenham Hotspur yang sukses besar.

Terlepas dengan formasi apa yang dipakai Klopp, dikutip The Telegraph, Conte tidak menghitung tiga kekalahan beruntun lawan sebagai tanda-tanda timnya bakal melanjutka­n dominasi di Anfield sejak Mei 2012. Empat lawatan, dua kali menang, dua kali imbang.

Sebaliknya, Conte waspada dengan tren Liverpool ketika meladeni klub-klub papan atas. Manchester City pernah tumbang di Anfield, begitu juga Leicester City. ”Ini yang lebih berbahaya, karena mereka akan bermain seperti tim yang marah setelah kalah dalam tiga laga beruntun. Kami harus paham ancaman itu,” ujarnya. (ren/c17/ham)

 ?? FOTO-FOTO: FRANK AUGSTEIN/AP PHOTO - PETER POWELL/EPA ?? Roberto Firmino Diego Costa
FOTO-FOTO: FRANK AUGSTEIN/AP PHOTO - PETER POWELL/EPA Roberto Firmino Diego Costa
 ??  ?? JUERGEN KLOPP
JUERGEN KLOPP
 ??  ?? ANTONIO CONTE
ANTONIO CONTE

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia