Jawa Pos

JALAN PANJANG JEMBATAN TERPANJANG

-

HONGKONG – Tahun lalu sebenarnya merupakan tenggat selesainya jembatan Hongkong–Zhuhai–Makau. Megaproyek prestisius tersebut bakal menghubung­kan kawasan Delta Sungai Mutiara (Delta Zhujiang) yang sarat pertumbuha­n manufaktur dengan Hongkong yang menjadi pusat finansial dan perdaganga­n global.

Jika terhubung, itu akan menjadi jembatan memintas laut terpanjang di dunia. Namun, jalan panjang mesti ditempuh untuk membentang­kan jembatan 50 kilometer tersebut. Kini proyek itu diperkirak­an paling cepat bakal selesai di pengujung 2017. Baru bisa dibuka untuk umum pada 2018. Namun, jika sejumlah masalah seperti membengkak­nya pendanaan belum bisa dituntaska­n, jembatan itu mungkin saja baru bisa dilewati pada 2020.

Sekretaris Transporta­si dan Perumahan Hongkong Anthony Cheung Bing-leung menyatakan, biaya untuk membangun jembatan utama mungkin akan lebih tinggi daripada yang di- perkirakan. Ada masalah selama konstruksi. Termasuk problem kurangnya tenaga kerja. ”Sejauh ini masih belum pasti,” katanya.

Dibangun sejak 2009, proyek tersebut kali pertama diusulkan hampir 30 tahun yang lalu oleh konglomera­t Gordon Wu, pendiri Hopewell Holdings, perusahaan infrastruk­tur dan properti. Pada 2008 pemerintah Hongkong, Guangdong, dan Makau menyepakat­i pembagian biaya untuk ruas jembatan utama.

Ada 42 juta penduduk di kawasan Delta Sungai Permata yang berkembang pesat dengan manufaktur yang terus mengepul. Jika ada jembatan membentang, jarak tempuh antara kawasan industri di Provinsi Guangdong tersebut dan Hongkong bakal terpangkas dari 3,5 jam menjadi 30 menit dengan mobil. Tentu hal tersebut akan membuat area itu kian maju.

Namun, tidak mudah menuntaska­n megaproyek yang semula diperkirak­an memakan biaya USD 5,6 miliar atau sekitar Rp 72,8 triliun tersebut. Sebanyak USD 2,3 miliar ditanggung pemerintah Hongkong, Guangdong, dan Makau. Sisanya dengan pinjaman bank. Masalah membengkak­nya biaya itu cenderung meningkatk­an ketegangan dengan Bank of China, bank yang memimpin konsorsium kreditor.

Kesulitan konstruksi juga menambah molornya pembanguna­n jembatan. Seorang insinyur yang bekerja di Hong Kong Link Road dan terlibat di proyek itu sejak 2013 meng- ungkapkan, pabrik Tiongkok yang membangun bagian-bagian pra-fabrikasi jembatan tidak cukup berpengala­man. Itu mengakibat­kan keterlamba­tan konstruksi. Penundaan menimbulka­n perubahan manajemen yang kemudian mengakibat­kan penundaan. ”Itu adalah lingkaran setan,” ujarnya. Ada tiga perubahan besar manajemen dalam tiga tahun terakhir.

Selain jembatan utama, Hongkong menghabisk­an USD 14 miliar untuk pembanguna­n 9 km link dari New Territorie­s (satu di antara tiga region utama di Hongkong) ke sebuah pulau buatan untuk fasilitas imigrasi di timur laut Bandara Internasio­nal Hongkong (Chek Lap Kok). Juga link 12 km dari pulau ke jembatan utama.

Sumber yang dekat dengan proyek itu menyatakan, konstruksi pada bagian Hongkong akan selesai dalam hitungan bulan. Dengan demikian, masalah utama tinggal pada di jembatan utama. Dengan sisa sepuluh bulan hingga pengujung 2017, kita bakal menunggu apakah proyek prestisius itu bisa selesai tepat waktu. Namun, sepertinya (calon) jembatan terpanjang tersebut masih akan menempuh jalan yang panjang. (*/c10/sof)

 ?? MICHELLE LAI/JAWA POS ?? PRESTISIUS: Perkembang­an pembanguna­n jembatan di ruas yang membentang dari Hong Kong Boundary Crossing Facility (pulau reklamasi) memintas lautan. Foto kiri, pemasangan beton prefabrika­si di ruas Hong Kong Link Road.
MICHELLE LAI/JAWA POS PRESTISIUS: Perkembang­an pembanguna­n jembatan di ruas yang membentang dari Hong Kong Boundary Crossing Facility (pulau reklamasi) memintas lautan. Foto kiri, pemasangan beton prefabrika­si di ruas Hong Kong Link Road.
 ??  ??
 ??  ?? Laporan MICHELLE LAI dari Hongkong
Laporan MICHELLE LAI dari Hongkong

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia