PermataBank Kejar Cadangan Modal Rp 8,5 T
JAKARTA – Tahun 2016 menjadi tahun penuh tantangan bagi sektor perbankan. Momentum reboundnya pertumbuhan ekonomi pun dimanfaatkan pelaku usaha untuk melakukan restrukturisasi. Salah satunya, PermataBank.
Direktur Utama PermataBank Ridha D.M. Wirakusumah yang baru saja dilantik mengakui, tahun lalu memang merupakan tahun yang penuh tantangan. Karena itu, pihaknya terus mengambil langkah-langkah proaktif untuk meningkatkan kinerja keuangannya. ”Termasuk menjalankan restrukturisasi secara proaktif,” ujarnya kemarin (17/2).
Menurut Ridha, restrukturisasi mutlak diperlukan untuk mengelola kualitas aset. Selain itu, untuk menyehatkan catatan kredit, PermataBank melikuidasi sebagian portofolio non-performing loans (NPL) atau kredit macet. ”Kami juga memperketat kontrol terhadap risiko,” katanya.
Dalam laporan kinerja 2016, PermataBank membukukan pendapatan Rp 8,3 triliun, pengeluaran Rp 4,7 triliun, serta laba sebelum pencadangan Rp 3,6 triliun.
Salah satu langkah strategis yang bakal dijalankan adalah rights issue tambahan Rp 3 triliun, di mana Rp 1,5 triliun telah diterima sebagai capital advance pada 6 Desember 2016 dari kedua pemegang saham utama. Rp 3 triliun rights issue tersebut menunggu persetujuan regulator terkait.
Rights issue itu bakal dijalankan pada paro pertama 2017 bersama dengan rights issue senilai Rp 5,5 triliun pada Juni 2016. dengan begitu, total akan meningkatkan cadangan modal bank Rp 8,5 triliun. ” Rights issue ini didukung penuh oleh kedua pemegang saham utama kami, Astra International dan Standard Chartered Bank,” terang Ridha. (owi/c25/sof)