Jawa Pos

Marahi Reporter Yahudi dan Kulit Hitam

-

DUA blunder mewarnai jumpa pers pada Kamis malam waktu setempat (16/2) di Gedung Putih. Presiden Donald Trump salah menangkap maksud dua reporter yang kebetulan adalah Yahudi dan kulit hitam. Sepanjang hari, insiden berbau rasis dalam jumpa pers selama 77 menit itu menjadi buah bibir publik.

Jake Turx baru kali pertama menginjakk­an kaki di Gedung Putih. Reporter Ami Magazine tersebut adalah seorang Yahudi. Turx meminta Trump menjawab kegelisaha­n kaum Yahudi di AS tentang ancaman bom yang kian marak. ”Saya tidak pernah mendengar Anda ataupun staf Anda melontarka­n sentimen anti-Yahudi. Tapi, saya ingin tahu pendapat Anda tentang maraknya ancaman terhadap kaum Yahudi,” ujarnya.

Trump yang semula tersenyum jadi merengut. Dia langsung memotong katakata Turx. ”Bukan pertanyaan yang bagus. Silakan duduk. Saya tahu arah pertanyaan ini akan ke mana,” ketusnya. Trump lantas menegaskan bahwa baik dirinya maupun pemerintah­annya bukanlah bagian dari komunitas anti-Yahudi ataupun rasis.

Turx yang menganggap Trump salah persepsi kembali berdiri dan berusaha menjelaska­n. Namun, sang presiden kembali menyuruh Turx duduk. ”Seharusnya Anda berpatokan pada (PM Benjamin, Red) Netanyahu. Bukan malah berdiri dan mengajukan pertanyaan berisi penghinaan seperti ini,” ucap Trump.

Sebelumnya, Trump juga salah sangka. Dia marah saat April Ryan bertanya tentang sikap presiden terhadap komunitas kulit hitam di pusat kota. Reporter perempuan berkulit hitam itu bertanya apakah presiden berencana menggelar pertemuan dengan Kaukus Kulit Hitam Kongres. Trump akhirnya berang.

”Apakah Anda akan menggagas pertemuan itu? Apakah Anda ingin pertemuan tersebut terjadi? Apakah mereka teman-teman Anda?” tutur Trump. Saat Ryan menjawab tidak, Trump justru menyaranka­nnya menggagas pertemuan itu. ”Saya akan senang bertemu dengan Kaukus Kulit Hitam. Silakan diselengga­rakan,” lanjutnya dengan nada datar. (CNN/washington­post/hep/c16/any)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia