Jawa Pos

Program Zero Hole Dianggap Mustahil

Perbaikan saat Musim Hujan Bersifat Tambal Sulam

-

JAKPUS – Pemprov DKI mulai memperbaik­i jalan rusak akibat genangan. Musim hujan memang selalu menyisakan masalah baru bagi Pemprov DKI. Banyak ruas jalan yang rusak karena genangan. Situasi itu sedang dihadapi saat ini.

Kepala Bidang Pemelihara­an Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga (DBM) DKI Suko Wibowo menyatakan, mereka tidak mungkin bisa mencapai target bebas jalan berlubang. Setiap saat jalanan di ibu kota bisa rusak. Apalagi, saat musim hujan seperti sekarang. Tingkat kerawanan justru meningkat dua kali lipat saat musim hujan.

”Kalau untuk sampai zero hole, itu mustahil. Tetapi, minimal mendekati,” ujarnya kemarin.

Upaya mendekati Jakarta bebas jalan berlubang itu dilakukan sehari-hari. Mereka sudah memiliki satuan tugas di semua jenjang. Mulai satgas tingkat kecamatan hingga provinsi.

”Mereka semua bekerja aktif. Begitu ada temuan, langsung tambal. Walaupun tambalan itu bersifat sementara,” ujarnya.

Pada musim hujan seperti saat ini, jalanan di ibu kota sangat rawan rusak dan berlubang. Untuk menghindar­i korban, petugas biasanya menambal sementara jalan yang rusak. Material yang dipakai pun bertahan hanya sebentar.

”Kami pakai material aspal dingin karena sifatnya hanya untuk tambal sulam,” ujarnya.

Dia menambahka­n, jalanan rusak pada musim hujan bisa muncul di semua kategori jalan. Baik jalan arteri maupun jalan lingkungan. Intensitas hujan dan genangan membuat struktur dasar jalan mudah rusak. Misalnya, jalan arteri Daan Mogot.

”Jalan MT Haryono juga rawan. Kalau hujan terus memang bakal mudah rusak. Sebab, genangan bikin lunak struktur dasar jalan aspal,” ujarnya.

Nah, setelah penanganan sementara selesai dan musim hujan berlalu, barulah mereka memperbaik­i jalan dengan material yang lebih kuat. Dia menambahka­n, untuk penanganan setelah hujan, mereka menyiapkan stok aspal untuk memperbaik­i.

”Bukan aspal dingin, tetapi aspal panas setara 100 derajat. Itu untuk penanganan perbaikan yang bertahan lama,” terangnya.

Dia menambahka­n, seluruh satgas saat ini terus berpatroli memantau kondisi jalanan di Jakarta. Nanti, saat ditemukan ada jalan yang rusak, satgas langsung menanganai sesuai jenjang masing-masing.

”Jadi, kami prinsipnya nggak perlu nunggu berhari-hari. Begitu rusak, langsung tangani. Ada rusak, langsung ditambal,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga DKI Yusmada Faisal menambahka­n, hingga kini belum ada laporan kecelakaan akibat jalan rusak. Dia menduga, kecelakaan bisa dicegah dengan aksi petugas satgas yang cepat menanganai jalanan berlubang.

”Belum ada. Sebab, petugas kami tugaskan agar selalu cepat bergerak dan semakin sering patroli jalan rusak,” ujarnya.

Di sisi lain, pembenahan setelah banjir sudah dilakukan di kawasan yang terdampak kemarin. Di kawasan Bukit Duri dan sekitarnya, termasuk SMAN 8, genangan setinggi hampir 1 meter sudah surut sekitar enam jam. Kemarin petugas melakukan pembersiha­n setelah banjir. Terutama membuang lumpur yang terbawa. (bad/c21/ano)

Begitu rusak, langsung tangani. Ada rusak, langsung ditambal.” SUKO WIBOWO, Kabid Pemelihara­an Jalan dan Jembatan DBM DKI

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia