Jawa Pos

Menyelam di Air Es

-

YANG diikuti Elisa Purnomo bukan benar-benar boot camp, tetapi tidak kalah berat. Desainer asal Surabaya itu mengikuti obstacle run, mirip yang dilakukan Henry Cavill. Di event bertajuk Tough Mudder Bali 2016 di Jimbaran, Bali, tersebut, peserta harus berlari melintasi aneka rintangan yang serupa dengan jenis pelatihan di kamp militer.

Elisa bergabung dengan 16 temannya dalam satu tim. Mereka harus menyelesai­kan 18 rintangan yang terbentang di arena sepanjang 16 kilometer. Yang bikin seru, arena Tough Mudder dipenuhi lumpur! Jenis rintangann­ya beragam. Mulai yang tampak ringan seperti berlari sambil menggendon­g karung berisi pasir hingga yang ekstrem seperti memanjat dinding yang miring.

Menurut Elisa, rintangan yang paling menantang adalah Everest 2.0. Terdapat tembok melengkung setinggi 4,5 meter. Setiap peserta harus bisa naik ke atas tembok tersebut. Setelah itu, mereka membantu teman setimnya. ’’Cukup lama tim kami stuck di sini. Tapi, karena tolongmeno­long, akhirnya terlewati juga,’’ ungkap Elisa.

Rintangan Arctic Enema juga superseru. Peserta harus bergantian melompat ke air lumpur yang dicampur ratusan balok es. Mereka berjalan dan menyelam untuk melewati rintangan kayu di dalam kolam tersebut. Jangan tanya dinginnya seperti apa. ’’Sempat susah napas dan nggak bisa mikir saking dinginnya,’’ lanjut penggemar olahraga kalistenik itu, lalu tertawa.

Setelah menyelesai­kan obstacle run, Elisa merasa ikatan dengan kawan-kawannya makin kuat. Sebab, sepanjang waktu mereka bekerja sama menaklukka­n tantangan. Selain itu, dia merasa tubuhnya lebih segar. ’’ Nggak kerasa kayak olahraga, kayak main,’’ ucapnya.

Elisa menekankan pentingnya persiapan sebelum mengikuti obstacle run. Dia rutin melakukan lompat tali, pull-up, squat, dan push-up beberapa minggu sebelum mengikuti Tough Mudder. (adn/c14/na)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia