Jawa Pos

Gadis Jepang Berbaju Lurik

-

SURABAYA – Kolaborasi Indone sia dan Jepang tertuang pada busana rancangan Yunita Kosa si h. Delapan koleksi busana berjudul Okuni yang berarti gadis Jepang ditampilka­n besok ( 18/ 2). Fashion Show tersebut me ru pakan salah satu rangkaian acara Surabaya Nihon Matsuri/ Festival Jepang Surabaya yang bertajuk Japan Now 2017 di mal Ciputra World.

Busana ready-to-wear itu didesain dengan inspirasi seniman penghibur tradisiona­l di Jepang atau Geisha

”Mewakili sosok gadis yang hidup mandiri dan tumbuh di lingkungan perkotaan modern, saya menggunaka­n bahan asli Indonesia, yaitu lurik,” ucap Yunita, member Indonesian Fashion Chamber (IFC).

Lurik cokelat mewakili tanah air. Potongan asimetris mengacu pada potongan busana khas Jepang. Warna cokelat lurik dipadukan dengan katun hitam dan putih. Kombinasi yang simpel, tapi terkesan long-lasting.

Koleksi tersebut adalah seri lanjutan dari rancangan yang dikeluarka­n saat Surabaya Fashion Parade (SFP) 2016. ”Banyaknya permintaan membuat saya ingin mengeluark­an seri kelanjutan dari Okuni. Bedanya, tentu pada bahan dan model,” terangnya.

Sebagai desainer, Yunita tak mulukmuluk dalam mendesain rancangan. ”Masyarakat sudah mengerti bahwa glamor tak harus blink-blink. Yang penting bisa dipakai kapan pun dan nyaman,” tuturnya kemarin (17/2). Terbukti, rancangan ibu tiga anak tersebut minim detail yang berkilau. Dia memainkan potongan asimetris dengan teknik draping sebagai gantinya.

Yunita menerapkan tiga lapis potongan pada setiap tampilan. Lapisan itu terdiri dari kemben, celana atau dress, dan draping lurik sebagai lapisan terluar. Tengok saja salah satu busana yang dikenakan model Chintya Novelin. Ada lebih dari dua potongan asimetris pada busana tersebut. Yakni, di bagian lengan, perut, dan celana. Perkawinan bahan lurik, katun, dan satin tampak menyatu dan menimbulka­n kesan dramatis.

Sementara itu, Eudia Isabelle tampil dengan celana 7/8 berdetail kerut dan volume di bagian pinggul. Permainan motif garis-garis lurik tampak mendominas­i atasannya. Lepas dari aplikasi garis lurik yang selalu tampil vertikal, Yunita berani merombak motif tersebut hingga menjadi lebih bervariasi. Penampilan para model pun makin terlihat edgy, dilengkapi riasan mata dan jepit pom-pom sebagai hiasan rambut.

Selain fashion show karya Yunita, pada event tersebut, akan ada pula tarian tradisiona­l (Eisa), musik tradisiona­l (Gagaku), seni bela diri Jepang, Yosakoi (tarian Jepang), serta kebudayaan modern seperti J-Pop dan dance pop. ” Event ini bertujuan memperkena­lkan budaya Jepang. Melalui event ini, semoga hubungan Jepang dengan Indonesia makin erat,” tutur Hanako Teruya, ketua penyelengg­ara. (esa/c18/dos)

 ?? DIPTA WAHYU/JAWA POS ??
DIPTA WAHYU/JAWA POS
 ?? AHMAD KHUSAINI / JAWA POS ?? MANA ASPALNYA?: Setelah hujan deras, di Jalan Kalianak lebih banyak terlihat lumpurnya daripada aspal.
AHMAD KHUSAINI / JAWA POS MANA ASPALNYA?: Setelah hujan deras, di Jalan Kalianak lebih banyak terlihat lumpurnya daripada aspal.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia