Main Cantik ala Satpol PP dan DLHK
Langsung Hijaukan Lahan setelah PKL Ditertibkan
SIDOARJO – Puluhan petugas satpol PP menertibkan bangunan liar ( bangli) milik para PKL di kompleks permakaman Tjondronegoro, Jalan dr Soetomo, kemarin (17/2). Menariknya, di tempat yang sama, sudah stand by ratusan petugas dari dinas lingkungan hidup dan kebersihan (DLHK). Total ada 40 petugas Satpol PP dan 150 petugas DLHK.
Petugas DLHK datang dengan ’’persenjataan’’ lengkap. Mulai truk pengangkut hingga berbagai alat bercocok tanam. Ternyata, setelah menertibkan bangli, mereka langsung melakukan penghijauan. ’’Kami menanamnya bareng-bareng. Kan sudah jadi tim gabungan,’’ kata Mochammad Muchlas, kepala mandor kawasan dari DLHK.
Benar saja, tim dari DLKH ikut bergotong royong merobohkan puluhan bangli. Saat aksi tanam dilakukan, giliran petugas satpol PP memberikan bantuan. Penertiban dan penghijauan di bagian belakang Masjid Agung itu pun tuntas dalam waktu 2,5 jam. Yakni, pukul 07.00–09.30.
’’Rencananya, besok (hari ini, Red) dilanjutkan di bagian depan Rumah Sakit DKT,’’ ujar Muchlas. Tim gabungan tersebut memang menargetkan penertiban secara berke- lanjutan. Program itu merupakan inovasi dari dua organisasi perangkat daerah (OPD) yang menaungi bidang kebersihan dan ketertiban. Yakni, DLHK dan satpol PP.
Selama ini, penertiban yang gencar dilakukan satpol PP kerap sia-sia karena PKL membandel. Melalui penghijauan tersebut, diharapkan hasilnya lebih efektif. Setidaknya PKL akan ’’sungkan’’ menggelar lapak dagangan di lahan yang sudah ditertibkan dan ditanami.
Kompleks permakaman Tjondronegoro memang dikenal sebagai salah satu pusat PKL. Mereka mendirikan warung di trotoar yang seharusnya difungsikan bagi para pejalan kaki. ’’ Visi kami sederhana kok. Mengembalikan lahan itu sesuai fungsinya,’’ tutur Kepala DLHK M. Bahrul Amig.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Satpol PP Widiyantoro menyebutkan, ada 30 bangli di wilayah tersebut yang dibongkar. Menurut dia, penertiban yang berkesinambungan memang harus dilakukan. Menanami lahan yang telah bersih dari bangli menjadi salah satu strategi.
’’Saya tekankan kepada temanteman agar berani berbuat. Lakukan bersama-sama biar tanggung jawab segera tuntas,’’ tegas pria 50 tahun yang akrab disapa Wiwid itu. Dia menambahkan, kawasan Jalan dr Soetomo masuk kategori ’’darurat pembersihan’’. Sebab, ada gedung DPRD di area tersebut. ’’Gedung itu kan simbol negara. Jadi, harus tertib, bersih, dan indah,’’ ucap mantan Kabid kebersihan DKP itu. (via/c18/pri)