Satu Polwan di Tiap Bus Transjakarta
Terus Buat Nyaman Warga Ibu Kota
JAKPUS – Pemerintah provinsi dan muspida terus berupaya membuat angkutan umum semakin nyaman. Selain mempercepat pembangunan mass rapid transit (MRT) dan light rail transit (LRT), pemerintah memperbaiki pelayanan Transjakarta. Yang terbaru, rencananya, satu polwan ditempatkan di tiap bus Transjakarta yang beroperasi. Pelayanan moda transportasi umum yang biasa disebut busway itu memang digenjot. Salah satunya dengan mempercepat pengoperasian koridor Ciledug–Jalan Kapten Pierre Tendean sepanjang 9,5 km. Pemprov menargetkan pertengahan tahun ini koridor tersebut bisa dioperasikan. Perkiraan awal, perjalanan yang biasa ditempuh sekitar satu jam bisa disingkat menjadi separonya.
Yang terbaru, pemerintah provinsi menggandeng kepolisian untuk membuat penumpang nyaman. Akan ditempatkan satu polisi wanita (polwan) di tiap bus Transjakarta. Hal itu dibenarkan oleh Ipda Nurul Kamila Wati. Anggota Unit Reskrim Mapolresta Depok itu menuturkan, mulai bulan depan polwan ada di tiap bus Transjakarta. ”Mulai Maret, semoga segera rilis,” tuturnya dalam acara Polwan Sejuta Warga di kawasan FX Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat.
Saat ditemui, perempuan dengan gaya rambut bob itu menyatakan bahwa hal tersebut dilakukan untuk keamanan masyarakat DKI. ”Supaya aman saja,” jelasnya. Selain di Transjakarta, papar dia, para polwan bakal disiagakan di bus-bus sekolah. ” Kan ada tuh bus-bus sekolah yang warna kuning,” tambahnya.
Mengenai jumlah polwan yang dikerahkan, dia tidak mengetahui secara detail. Yang pasti, lanjut dia, Polri bakal berusaha maksimal untuk hal itu. ”Sebanyak mungkin lah,” ucap dia. Menurut dia, lebih banyak polwan yang diterjunkan bakal lebih bagus. ”Konsep ringannya, satu bus Transjakarta satu polwan ya,” tuturnya.
Terkait dengan pengamanan, menurut perempuan kelahiran 1993 itu, mekanismenya dapat berubah-ubah sesuai kebutuhan. ”Yang jelas, kami dari polwan siap untuk melayani dan membantu masyarakat,” katanya. Dia tidak menampik bahwa kejahatan dapat terjadi di mana saja. Termasuk di atas angkutan masal seperti bus Transjakarta. ”Karena itu, kami (Polri, Red) berusaha semaksimal mungkin untuk melayani,” ujar dia.
Adanya polwan di atas bus Transjakarta, klaim Nurul, dapat menenangkan penumpang. Dia mengatakan, sosok polwan dipercaya memiliki aura yang berbeda bila dibandingkan dengan polisi pria. ”Kalau ada sosok polisi perempuan di atas bus Transjakarta, mungkin penumpang tidak canggung melapor bila ada sesuatu.”
Nurul menambahkan bahwa pihaknya juga melakukan antisipasi seiring adanya laporan pelecehan seksual. ”Ada beberapa yang tidak dilaporkan. Tapi, tetap saja kami ingin kehadiran kami bisa membuat pelaku berpikir dua kali untuk melakukan kejahatan,” tegasnya. (sam/c11/ano)