Evaluasi Besar Menuju All England
HAMPIR seluruh penghuni pelatnas PBSI di Cipayung tampil di Djarum Superliga 2017. Mereka tersebar di berbagai tim peserta. Tak jarang pula mereka harus berhadapan. Wajar jika turnamen beregu terakbar di Indonesia itu menjadi ajang uji coba yang kompetitif untuk menuju berbagai turnamen internasional.
Kabidbinpres PP PBSI Susy Susanti menyebutkan, banyak evaluasi yang didapatkan pihaknya dari penampilan para pemain pelatnas. Dia menambahkan, masih banyak perbaikan yang harus dilakukan untuk penampilan mereka. ”Mungkin mereka mendapatkan sedikit tekanan. Tapi, paling tidak, gelaran itu menjadi ajang uji coba pemain dalam penampilan beregu,” ujar Susy kepada Jawa Pos.
Dia menambahkan, target Indonesia di ajang All England tahun ini adalah minimal mempertahankan gelar juara di nomor ganda campuran. Tahun lalu Praveen Jordan/Debby Susanto membawa pulang titel juara. Mereka tak diturunkan di Superliga lantaran harus mempertahankan gelar.
”Targetnya, minimal dapat memperta- hankan gelar, kalau bisa lebih. Untuk All England, andalan kita ganda putra dan ganda campuran yang sudah siap dan berpotensi,” imbuh peraih emas Olimpiade Barcelona 1992 itu.
Di sisi lain, kritik datang dari Staf Ahli Binpres PP PBSI Taufik Hidayat untuk para pemain tunggal putra. Menurut dia, tung- gal putra Indonesia harus bekerja keras untuk segera berbicara banyak di persaingan elite. Terutama untuk melirik gelar juara di ajang Superseries Premier seperti All England. ”Beberapa teknik permainan perlu ditingkatkan. Misalnya Jonatan Christie. Dia harus lebih banyak belajar lagi,” kata Taufik. (nic/c11/ady)