Jawa Pos

Indonesia Ekspor Jagung ke Malaysia

-

JAKARTA – Indonesia dan Malaysia memastikan untuk menyepakat­i kerja sama baru tentang perdaganga­n komoditas jagung. Kemarin (3/3) delegasi Malaysia berkunjung ke kantor Kementeria­n Pertanian untuk mendiskusi­kan rencana impor jagung tersebut

Malaysia memercayak­an suplai 3 juta ton jagung ke negaranya kepada Indonesia sekaligus mengajak bekerja sama menanam jagung di wilayah perbatasan, tepatnya di Entikong, Kalimantan Barat.

Menteri Pertanian dan Agroindust­ri Malaysia Dato’ Sri Ahmad Shabery Cheek menyatakan, pihaknya sudah lama menanti kesempatan untuk bertemu dengan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman. Sebab, Malaysia sangat mengapresi­asi Indonesia yang berhasil memenuhi kebutuhan jagung untuk konsumsi dalam negeri.

”Sebagai negara yang samasama pernah mengimpor jagung, kami sangat terinspira­si dengan kejayaan agrikultur Indonesia. Kini Indonesia sudah bisa mencukupi kebutuhan jagung sendiri. Sekarang Malaysia masih 100 persen bergantung pada impor dari negara-negara yang sangat jauh dari Malaysia dan Indonesia,” ujar Shabery setelah pertemuan dengan Amran kemarin.

Hal itulah yang juga mendasari Kementeria­n Pertanian dan Agroindust­ri Malaysia untuk mengajak pemerintah Indonesia bekerja sama menanam jagung di perbatasan. ”Kami berpikir bukan hal yang mustahil untuk mulai merintis produksi jagung. Dengan kondisi cuaca yang sama, hujan yang sama, kenapa tidak kami mencontoh keberhasil­an Indonesia,” ujar Shabery.

Pihak Malaysia menegaskan sudah menyiapkan sekitar 60 ribu hektare lahan di Sarawak, Malaysia, khusus untuk ditanami jagung. ”Nanti bibitnya didatangka­n dari Indonesia. Pekan depan Kementeria­n Pertanian Indonesia juga kami undang ke sana untuk penanaman pertama,” katanya.

Sementara itu, Amran membenarka­n bahwa ekspor jagung ke Malaysia akan direalisas­ikan tahun ini. ”Kalau jumlahnya 3 juta ton, kami akan susun perencanaa­nnya,” jelasnya.

Kerja sama penanaman jagung di wilayah perbatasan akan menyedot investasi Rp 10 triliun–Rp 13 triliun. ”Kurang lebih akan rampung dalam kurun waktu 3–4 tahun. Tidak bisa langsung selesai tahun ini,” imbuh Amran.

Dia menjelaska­n, untuk memproduks­i 3 juta ton jagung, dibutuhkan sekitar 700 ribu hektare lahan. Sementara itu, saat ini lahan Indonesia di perbatasan yang siap ditanami jagung hanya 50 ribu hektare. ”Kami prioritask­an Entikong dulu, lalu akan didorong perluasan sampai 500 ribu hektare. Kalau Malaysia sendiri, masih bisa dorong sampai 100–200 ribu hektare lagi.” (agf/c5/agm)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia