BNI Syariah Pelopori Griya Swakarya
SURABAYA – Ketatnya persaingan di bisnis pembiayaan perumahan membuat bank getol mengenalkan produk baru. Salah satunya, Bank BNI Syariah yang meluncurkan konsep Griya Swakarya dengan menggandeng Universitas Airlangga (Unair).
Griya Swakarya yang pada Januari lalu mendapatkan lampu hijau dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memiliki sejumlah perbedaan dengan pembiayaan perumahan konvensional. Salah satunya, bank membiayai dulu bangunan di atas lahan milik debitur.
”Modelnya kepemilikan bank lebih dulu dan pada akhirnya ada transaksi jual beli,” kata Direktur Utama BNI Syariah Imam Teguh Saptono di Surabaya kemarin (3/3). Sesuai peraturan OJK, batas waktu transaksi jual beli adalah tiga tahun untuk perumahan komersial.
Sementara itu, untuk bangunan dengan tujuan sosial seperti universitas, rumah sakit, dan aset-aset wakaf, jangka waktu transaksi jual beli bisa lebih panjang. ”Sedang dalam proses pembahasan di OJK agar bisa lebih panjang waktunya,” terangnya.
Rektor Unair Mohammad Nasih menambahkan, konsep Griya Swakarya sepadan dengan kebutuhan Unair untuk membuat aset-aset tanah menjadi lebih produktif. BNI Syariah akan membangun gedung sesuai dengan kebutuhan Unair di aset tanah milik kampus. ”Nanti kami membeli bangunan yg dibangun tersebut,” ujar Nasih.
Nilai proyek gedung parkir dan kantin itu maksimal Rp 20 miliar. Unair memiliki keleluasaan untuk membayar biaya pembangunan tersebut selama setahun hingga jangka waktu yang akan diatur OJK. Dengan demikian, Unair bisa lebih fleksibel mengatur keuangan. (car/c25/noe)